PEREKONOMIAN Indonesia sedang dalam jalur pemulihan ekonomi, bahkan melebihi pertumbuhan ekonomi sebelum Covid-19. Perekonomian Indonesia tumbuh 5,31 persen pada tahun 2022 dari tahun sebelumnya.
Perekonomian Indonesia diyakini sedang kembali ke jalur pertumbuhan ekonomi pra-pandemi, setelah pelonggaran pembatasan Covid-19 dan terlihat bisnis retail kembali bergeliat.
Tingkat pertumbuhan produk domestik bruto tahun lalu merupakan yang tertinggi dalam sembilan tahun terakhir dan meningkat dari 3,69 persen pada tahun 2021.
Pemerintah sebelumnya telah memperkirakan pertumbuhan sebesar 5,2 persen untuk tahun 2022.
Konsumsi rumah tangga tahunan, yang merupakan lebih dari setengah PDB Indonesia, tumbuh 4,93 persen, naik dua kali lipat dari 2,02 persen pada tahun 2021.
Setelah memastikan bahwa kasus Covid-19 harian telah turun, pemerintah menghapus pembatasan tahun lalu, meningkatkan konsumsi rumah tangga.
"Sumber pertumbuhan dari sisi pengeluaran adalah konsumsi rumah tangga," kata Margo Yuwono, Kepala Badan Pusat Statistik kepada wartawan dalam jumpa pers.
Ia menambahkan, "Peningkatan pendapatan mendorong konsumsi di sektor transportasi, komunikasi, dan restoran-hotel."
Indonesia sebagai negara kaya sumber daya, pemasok utama batu bara, CPO atau kepala sawit, dan nikel, juga menikmati kenaikan harga komoditas di tengah perang Ukraina-Rusia. Ekspor mencatat pertumbuhan tertinggi sebesar 16,28 persen di antara segmen pengeluaran.
BPS juga mencatat lonjakan kunjungan wisatawan mancanegara juga menjadi pendorong pertumbuhan ekspor jasa.
Pertumbuhan tertinggi pada sisi produksi adalah sektor industri pengangkutan dan pergudangan sebesar 19,87 persen.
PDB kuartal keempat negara itu, juga dirilis pada hari Senin, menunjukkan tingkat pertumbuhan tahunan sebesar 5,01 persen, melambat dari 5,72 persen pada kuartal ketiga.
Meskipun demikian, angka ini lebih tinggi dari perkiraan rata-rata 4,84 persen tahun-ke-tahun oleh 21 ekonom yang disurvei oleh Reuters.
Namun jangan berbahagia dahulu, karena beberapa negara tetangga tumbuh lebih tinggi di tahun 2022.
Produk domestik bruto (PDB) Malaysia diproyeksikan mencapai 8,4 persen pada 2022 dibandingkan dengan 3,1 persen pada 2021, menandai pertumbuhan tertinggi di antara negara-negara Asean, menurut Bank Islam Malaysia Bhd.