Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Realisasi Investasi Smelter Amman Mineral Capai 51 Persen pada Januari 2023

Kompas.com - 13/02/2023, 13:31 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Amman Mineral Industri (AMIN) mengaku akan menyelesaikan proyek smelter Amman Mineral yang berlokasi di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB). Hingga Januari 2023, proyek ini terus menunjukkan perkembangan pembangunan dengan realisasi investasi lebih dari 51 persen.

Hal ini menunjukkan komitmen perusahaan untuk terus melanjutkan pembangunan smelter, sehingga dapat menyelesaikannya pada akhir tahun 2024. Proses verifikasi oleh pihak ketiga independen hingga kini masih terus berlangsung.

Presiden Direktur AMIN, Rachmat Makkasau menjelaskan, capaian pada periode Januari 2023 ini didasari perhitungan realisasi anggaran kebutuhan untuk smelter, yang meliputi pembangunan fisik dan juga pembelian peralatan dan mesin untuk operasional.

Baca juga: Vale Bangun Proyek Smelter Nikel dengan Kapasitas Produksi 73.000 Ton per Tahun di Morowali

Rachmat mengatakan, kendala pandemi Covid-19 dan krisis energi di Eropa, yang merupakan faktor eksternal, menyebabkan kendala logistik dan mobilisasi sumber daya manusia (SDM), sehingga target semula penyelesaian smelter di tahun 2023 tidak akan dapat terlaksana.

“Kami akan terus berupaya untuk mengatasi berbagai kendala eksternal yang ada serta berusaha untuk mempercepat proses konstruksi, sehingga target realistis yaitu akhir tahun 2024 dapat tercapai,” ujar Rachmat dalam siaran pers, Senin (13/2/2023).

Rachmat mengatakan, proyek smelter AMMAN menjadi penyumbang realisasi investasi terbesar KSB di Provinsi Nusa Tenggara Barat pada periode 2022. Hal ini sesuai dengan pemaparan Sekretaris Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) KSB, Slamet Riadi.

Baca juga: Proyek Smelter Nikel Morowali Senilai Rp 37,5 Triliun Ditargetkan Rampung 2025


“Pembangunan smelter merupakan pemicu tingginya realisasi investasi, di mana kami mencatat kenaikan hingga lebih dari yang ditargetkan yaitu sebesar 278,22 persen atau setara dengan Rp 11,87 triliun. Masuknya smelter juga menjadi efek domino terhadap kehadiran investasi pada sektor lainnya,” jelas Slamet.

Adapun realisasi investasi NTB pada tahun 2022 mencapai Rp 21,606 triliun, di mana realisasi ini melampaui target nasional dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RI sebesar Rp 18,5 triliun dan target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPMJD) sebesar Rp 15,4 triliun.

Investasi tersebut juga mendukung kembali bergairahnya roda ekonomi dan investasi yang melemah pasca pandemi Covid-19. Berdasarkan akumulasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA), Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) berada di urutan pertama dengan total realisasi investasi senilai Rp 14,61 triliun, disusul Kabupaten Dompu sebesar Rp 3,28 triliun, dan Kota Mataram Rp 1,60 triliun.

Baca juga: Disinggung Jokowi soal Pendanaan Smelter, Bos BCA: Pembangunannya Membutuhkan Dana Besar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com