Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Medio by KG Media
Siniar KG Media

Saat ini, aktivitas mendengarkan siniar (podcast) menjadi aktivitas ke-4 terfavorit dengan dominasi pendengar usia 18-35 tahun. Topik spesifik serta kontrol waktu dan tempat di tangan pendengar, memungkinkan pendengar untuk melakukan beberapa aktivitas sekaligus, menjadi nilai tambah dibanding medium lain.

Medio yang merupakan jaringan KG Media, hadir memberikan nilai tambah bagi ranah edukasi melalui konten audio yang berkualitas, yang dapat didengarkan kapan pun dan di mana pun. Kami akan membahas lebih mendalam setiap episode dari channel siniar yang belum terbahas pada episode tersebut.

Info dan kolaborasi: podcast@kgmedia.id

Investasi Menggunakan Robot Trading, Apakah Aman?

Kompas.com - 13/02/2023, 14:52 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Alifia Putri Yudanti dan Ikko Anata

KOMPAS.com - Dalam berinvestasi, investor memiliki mekanisme, teknik, hingga alatnya masing-masing. Penggunaan ini dilakukan dengan menyesuaikan kemampuan dan kenyamanan mereka untuk meraih keuntungan yang besar.

Salah satunya adalah penggunaan robot trading yang ramai ditawarkan banyak perusahaan. Namun, ada beberapa yang menganggap kalau menggunakan robot trading berpotensi menimbulkan kerugian.

Bahkan, Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) mengungkapkan robot trading merupakan kegiatan ilegal terbanyak pada 2021–2022.

Hal ini terjadi karena kurangnya pemahaman masyarakat dan mereka hanya menginginkan keuntungan cepat. Kesalahan-kesalahan lainnya juga dibahas dalam siniar CUAN bertajuk “Kesalahan Ketika Invest Pake Robot Trading” dengan tautan akses dik.si/CUANRobot.

Apa Itu Robot Trading?

Mengutip The Balance Money, alat bantu trading dengan bantuan teknologi digital memiliki beberapa nama berbeda, seperti Expert Advisors (EA), robot trading, program trading, hingga automated trading atau black box trading.

Baca juga: Emas Jadi Instrumen Investasi Paling Aman, Apa Benar?

Perangkat ini bekerja secara otomatis untuk memantau kondisi pasar saham, mengkalkulasi peluang entry, menempatkan transaksi, serta melakukan manajemen risiko berdasarkan algoritma yang telah ditanamkan pada baris-baris programnya.

Namun, meskipun ‘otomatis’, robot trading tidak bisa dioperasikan tanpa adanya user. Dibutuhkan pengetahuan pengoperasian robot trading dan instrumen investasi agar sesuai dengan kebutuhan pengguna.

Selain itu, membuat program perdagangan membutuhkan pengetahuan perdagangan yang luas, serta keterampilan pemrograman.

Namun, karena ini adalah perangkat lunak, pastinya memerlukan pembaharuan yang menyesuaikan dengan kondisi pasar. Jika tidak diperbarui, keuntungan yang diperoleh pun menjadi minim karena penggunaannya tak sesuai dengan pasar.

Itu sebabnya, robot trading harus dikelola oleh trader dan pemrogram berpengalaman untuk mempertahankan profitabilitas dalam jangka panjang.

Kondisi Robot Trading di Indonesia

Sejak akhir tahun 2021 lalu banyak pengaduan masuk ke Bappebti terkait robot trading. Sebelum memiliki peraturan yang sah, skema transaksi robot trading mirip dengan ponzi. Artinya, yang dijual bukanlah program robot trading-nya, melainkan keanggotaannya.

Jadi, setiap orang yang berhasil merekrut member baru, dia akan mendapat komisi. Tak jarang, untuk mengejar komisi itu, banyak orang yang akhirnya berhasil mengelabui korbannya dengan iming-iming return tinggi.

Faktor terbesar mengapa orang Indonesia rentan terkena skema ilegal ini adalah rendahnya literasi finansial.

Dengan harapan imbalan tinggi, mereka pun menyerahkan segalanya pada perantara robot trading tersebut. Padahal, menggunakan metode apa pun dalam berinvestasi, selalu ada risiko yang ditanggung.

Baca juga: Caranya Membaca Laporan Keuangan Saham Perusahaan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com