Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Sukses Pujianti Bisnis Slime Bermodal Rp 50.000, Sekarang Punya 5 Karyawan

Kompas.com - 14/02/2023, 10:40 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Keterampilan dan peluang adalah dua kunci utama untuk dapat menuju kesuksesan. Hal tersebut dibuktikan oleh Pujianti yang sejak dahulu memang gemar menekuni kerajinan, terutama yang berhubungan dengan anak-anak.

Berawal dari hobi membuat kerajinan untuk anak-anak, Pujianti memulai bisnis berjualan slime pada tahun 2015. Slime adalah mainan yang terbuat dari abahn baku lem dan campuran activator kimia.

Biasanya, slime digunakan untuk melatih gerakan motorik halus anak-anak, karena untuk memainkannya dibutuhkan kekuatan genggaman tangan.

Baca juga: Omzet Melesat Hingga 3 Kali Lipat Saat Pandemi, Simak Kisah Sukses Fried Chicken Geprek Gian

Semula, dirinya hanya menjual bahan-bahan untuk membuat slime. Namun pada tahun 2017, Pujianti mulai fokus untuk berkreasi dengan membuat produk slime sendiri.

"Saya memang suka dunia anak-anak dan crafting. Slime waktu itu lagi booming, tapi bahannya susah dicari dan kalau beli harus banyak. Dari situ mulai iseng jual di Tokopedia," ujar dia saat ditemui pada acara Komunitas Best Seller Gosend, Kamis (9/2/2023).

Tak disangka, bisnis Clover Inside dimulai hanya dengan modal hanya Rp 50.000. Uang itu adalah harga sebotol lem premium berukuran setelah liter yang digunakan sebagai bahan baku membuat slime.

"Karena ada lebihan waktu itu, kadi saya coba-coba (buat slime). Dari situ saya bagi 10 cup kecil-kecil dan coba dijual," cerita dia.

Lama-kelamaan, usaha slime yang diberi nama Clover Inside ini kebanjiran pembeli.

Saat ini, Clover Inside mampu memproduksi slime mulai dari 50 sampai 100 cup per harinya.

Pujianti sendiri terus fokus untuk berjualan melalui platform digital seperti e-commerce, social commerce, dan media sosial.

Selain itu, konsumen juga dapat menemui outlet fisik dari Clover Inside ini di daerah Kelapa Gading, Jakarta Utara dan di kota Makassar.

Kemasan Slime Clover Inside terbagi menjadi 2 yakni yang berukuran 100 ml dibanderol dengan harga rata-rata Rp 20.000 dan ukuran 200 ml dengan harga Rp 30.000.

Dipantau dari akun Tokopedia Clover Inside, produk slimenya rata-rata telah terjual sebanyak ribuan.

Urusan produksi, Pujianti selalu membuat dan mengolah bahan utamanya sendiri. Hal ini untuk memastikan kualitas dari bahan slime ini terjaga.

Sedangkan untuk pengerjaan lain sampai pengemasan, dia dibantu oleh 5 orang karyawannya.

Konsumen Clover Inside telah berasal dari berbagai kota di Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Surabaya. Namun demikian, ia berharap ke depan produknya dapat menjangkau kota-kota lainnya.

Adapun, salah satu produk Clover Inside yang paling digemari konsumen adalah seri galaxy. Bahkan, Pujianti mengatakan, selebritis seperti Nia Ramadani berulang kali membeli slime di Clover Inside untuk anaknya.

Baca juga: Cara dan Biaya Memindahkan Tiang Listrik PLN di Depan Rumah

Untuk urusan desain dan kreasi, Pujianti cerita tak jarang ide tersebut justru datang dari pesanan konsumen. Beberapa konsumen kadang memiliki ide untuk pesan varian slime di Clover Inside.

Dari sana, Pujianti kerap mendapatkan ide untuk kemudian membuat kreasi tersebut sebagai produk reguler Clover Inside.

Demi terus mengembangkan bisnisnya, saat ini Pujianti sedang mengikuti pelatihan dari Badan Standarisasi Nasional (BSN) untuk mendapatan sertifikasi Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk produk slime di Clover Inside.

Layaknya sebuah usaha, tak jarang Pujianti mengalami tantangan. Ia menceritakan, saat ini terdapat berbagai produk slime dengan harga yang sangat miring bahkan ada yang menjual dengan Rp 1.000-an.

Hal ini membuat banyak pihak yang menganggap slime buatannya menjadi terlihat mahal. Padahal, Pujianti selalu mengutaman penggunaan bahan yang premium dan aman untuk anak-anak.

"Kami pakai bahan yang bagus dan premium. Produk ini juga food grade, tetapi tetap jangan sampai termakan, tetap butuh pengawasan," ucap dia.

Terus bereksplorasi, Pujianti sendiri berusaha sekreatif mungkin mengembangkan produknya. Teranyar dia akan membuat slime dengan tema nasi padang.

"Yang unik kadang ada orang koleksi slime kami, jadi dia beli dua, satu untuk dipajang dan satunya dimainkan," terang dia.

Sementara itu, dalam mengembangkan produk slimenya, Pujianti juga memerlukan tambahan modal. Umumnya, modal bisa di dapatkan dari perbankan.

Untuk itu, ia berharap, industri perbankan dapat memberikan bunga yang lunak terutama untuk produk UMKM yang sedang berkembang seperti Clover Inside ini.

Baca juga: Kisah Sukses Brand Fesyen ZLY, Capai Omzet Rp 5 Miliar dan Tembus Pasar Malaysia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Whats New
Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Whats New
Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com