Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Airlangga Sebut Arab Saudi Tega Pangkas Produksi Minyak di Tengah Krisis Energi

Kompas.com - 14/02/2023, 16:00 WIB
Yohana Artha Uly,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut, Arab Saudi tega lantaran memangkas produksi minyak di tengah kondisi krisis energi. Menurutnya, itu merupakan siasat Arab Saudi untuk mendapatkan keuntungan di tengah tren lonjakan harga minyak. 

Hal itu diungkapkannya dalam acara B-Universe Economic Outlook 2023, Selasa (14/2/2023). Mulanya Airlangga menyebut, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang sebesar 5,31 persen menjadi salah satu tertinggi di antara negara G20.

Posisi Indonesia hanya sedikit di bawah Arab Saudi yang pertumbuhan ekonominya mencapai 5,4 persen di 2022. Ia menilai, kinerja Arab Saudi itu tak lepas dari strateginya yang menerapkan ekonomi minyak.

"Kita hanya kalah dari Saudi yang mengacu ekonomi BBM, ekonomi minyak, yang dalam situasi seperti ini tega-teganya memberikan kuota untuk memotong produksi (minyak)," ujar Airlangga.

Baca juga: Januari 2023, Harga Minyak Mentah Indonesia Naik Tipis Jadi 78,54 Dollar AS Per Barrel

Tahun lalu, negara-negara pengekspor minyak dan sekutunya, OPEC+, yang dipimpin Arab Saudi memang sepakat memangkas produksi minyak sebanyak 2 juta barrel per hari.

Pemangkasan ini dua kali lipat lebih tinggi dari perkiraan para analis, serta menjadi yang terbesar sejak pandemi.

Keputusan pemangkasan produksi tersebut pada akhirnya membuat pasokan minyak dunia semakin terganggu, tak seimbang dengan tingginya permintaan seiring mulai pulihnya aktivitas ekonomi pasca-pandemi Covid-19.

Baca juga: Menko Airlangga: Kartu Prakerja Diikuti 16,4 Juta Peserta, Sepertiganya Telah Bekerja

 


Tak seimbangnya antara pasokan dan pemintaan telah membuat harga minyak mentah dunia terus merangkak naik di sepanjang 2022.

Harga minyak tertinggi tercatat pada 8 Maret 2022 yang mencapai 133 dollar AS per barrel, kenaikan yang diperparah kebijakan AS melarang impor minyak dari Rusia.

"(Memotong produksi minyak) sehingga mereka tetap mendapatkan premium price di harga minyak. Ini tentu menjadi catatan tersendiri," ucap Airlangga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com