Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dibayangi Kekhawatiran Pasokan, Harga Minyak Dunia Turun 1 Persen

Kompas.com - 15/02/2023, 09:00 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

Sumber CNBC

NEW YORK, KOMPAS.com – Harga minyak mentah dunia mengalami penurunan pada perdagangan Selasa (14/2/2023) waktu setempat atau Rabu pagi waktu Indonesia (WIB). Pergerakan harga minyak dunia dibayangi oleh kekhawatiran pasokan.

Mengutip CNBC, harga minyak Brent untuk pengiriman April turun 96 sen, atau 1,1 persen, menjadi 85,65 dollar AS per barrel. Sementara itu, West Texas Intermediate AS untuk bulan Maret turun 87 sen, atau 1,1 persen, menjadi 79,27 dollar AS per barrel.

Penurunan harga minyak dunia juga terjadi usai AS mengumumkan rencana untuk menambah cadangan minyak strategis (SPR). Sementara itu, Departemen Energi AS (DOE) mengatakan akan menjual 26 juta barrel minyak dari SPR, yang sudah berada pada level terendah sejak 1983.

Baca juga: Agar Warga Terbiasa, Evaluasi Harga BBM Nonsubsidi Disarankan Transparan

DOE juga mempertimbangkan untuk membatalkan penjualan tahunan setelah Presiden AS Joe Biden tahun lalu menjual rekor 180 juta barrel dari cadangan minyak untuk memerangi harga bahan bakar yang meningkat akibat perang Rusia melawan Ukraina.

Sementara itu, indeks harga konsumen AS berakselerasi pada laju tahunan paling lambat sejak akhir 2021. Hal ini meningkatkan kemungkinan kenaikan suku bunga yang kurang agresif oleh Federal Reserve AS.

“Pasar keuangan masih mencoba mencerna laporan CPI, dengan ekspektasi kenaikan suku bunga bergerak naik turun dan mempengaruhi kelas aset seperti minyak,” kata analis UBS Giovanni Staunovo.

Baca juga: Harga BBM Nonsubsidi Berubah Berkala, Masyarakat Perlu Edukasi agar Terbiasa


"Dengan pasar ekuitas AS bergerak naik, harga minyak mengurangi beberapa kerugian sebelumnya," katanya.

Harga minyak juga pulih dari beberapa kerugian setelah Organisasi Negara Pengekspor Minyak atau OPEC menaikkan perkiraan permintaan minyak 2023 sebesar 100.000 barrel per hari dalam laporan bulanan, di tengah pembukaan kembali ekonomi China setelah pembatasan Covid-19.

"Laporan pasar minyak bulanan OPEC membuat pasar berhati-hati. Harga minyak tetap lebih rendah karena pasar memasuki sentimen risk-off," kata analis Kpler, Matt Smith.

Kekhawatiran pasokan juga mereda setelah Administrasi Informasi Energi AS mengatakan pada hari Senin bahwa pihaknya memperkirakan rekor produksi minyak mentah pada bulan Maret tahun ini tumbuh.

Baca juga: Rusia Berencana Pangkas Produksi, Harga Minyak Dunia Naik Tipis

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com