Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bos Garuda Indonesia Keberatan jika Biaya Penerbangan Haji Dipangkas Lagi

Kompas.com - 15/02/2023, 10:40 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk merasa keberatan jika biaya penerbangan haji tahun ini dipangkas lagi.

Sebelumnya, perusahaan pelat merah ini dan Kementerian Agama (Kemenag) telah memangkas biaya penerbangan dari Rp 33,4 juta per jemaah menjadi Rp 32.743.992 juta per jemaah.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan, pihaknya tidak dapat menurunkan harga lebih rendah lagi. Pasalnya, perusahaan perlu memperhatikan tiga komponen dalam memperkirakan biaya penerbangan haji 2023.

Baca juga: Harga Avtur Bebani Biaya Perjalanan Haji, Erick Thohir: Akan Kami Reviu

"Saya mohon pengertian dan pemahaman bersama karena kami juga sampaikan berulang kali ke Kementerian Agama bahwa ada tiga isu besar yang kita dapati dengan angka ini dan seperti juga tahun-tahun sebelumnya, kita mengambil sedikit risiko di dalam penghitungan ini," ujarnya saat RDP dengan Komisi VIII DPR RI, Selasa (15/2/2023).

Dia memaparkan, pihaknya perlu memperhatikan fluktuasi harga bahan bakar pesawat (avtur) dalam perhitungan biaya perjalanan haji.

Saat ini harga avtur sekitar 97 dollar AS per liter, sedangkan dari perhitungan biaya itu, Garuda Indonesia hanya mengasumsikan harga avtur di posisi 93 dollar AS per liter karena melihat harga avtur saat ini ada potensi turun ke depannya.

Namun, bukan berarti harga avtur tidak ada kemungkinan akan naik dari asumsi itu. Sebab, berkaca dari tahun lalu perusahaan menggunakan asumsi harga avtur 84 dollar AS ternyata harganya naik menjadi 115-112 dollar AS per liter.

"Jadi asumsi yang kita pakai pertama adalah 93 sen jauh di bawah yang harga hari ini 97 Sen," kata Irfan.

Baca juga: Sudah Dirilis, Ini Rangkaian Rencana Perjalanan Haji Indonesia 2023

Kemudian, dia juga mempertimbangkan fluktuasi nilai tukar rupiah mengingat banyak komponen biaya operasional yang perlu dikeluarkan dalam bentuk dollar AS, seperti biaya avtur, sewa pesawat, dan maintenance.

Pada perhitungan biaya penerbangan haji yang terakhir disepakati dengan Kemenag, keduanya menggunakan asumsi nilai tukar Rp 15.150 per dollar AS.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com