Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Untar untuk Indonesia
Akademisi

Platform akademisi Universitas Tarumanagara guna menyebarluaskan atau diseminasi hasil riset terkini kepada khalayak luas untuk membangun Indonesia yang lebih baik.

Perilaku Rela Menanggung Rugi Kunci Sukses Melewati Badai Krisis

Kompas.com - 15/02/2023, 11:22 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Frangky Selamat*

WALAU pandemi belum dinyatakan resmi berakhir, kehidupan telah kembali normal seperti sedia kala. Roda bisnis kembali berputar.

Yang belum sepenuhnya pulih menggapai asa untuk bangkit. Yang sempat berhenti atau tutup mencoba memulai lagi dengan semangat baru.

Di balik bisnis yang bertahan mengarungi badai krisis, terungkap sejumlah fakta yang mungkin bisa mengurai pertanyaan mengenai perilaku selama dua tahun terakhir.

Sebutlah Budi, bukan nama sebenarnya, yang tetap berdagang makanan di pasar dalam dua tahun pandemi meski keuntungan merosot dibandingkan kondisi normal.

Baginya tidak ada pilihan lain yang lebih baik untuk menyambung hidup selain berdagang.

Dalam kondisi sulit dia telah menghitung risiko yang siap ditanggung, yaitu kerugian jika barang dagangannya tidak laku. Bahkan hingga jumlah detail kerugian yang masih sanggup ia tanggung.

Jika dirasa telah jauh melampaui kemampuan menanggung rugi, Budi mungkin sudah “melempar handuk”.

“Tapi pilihan lain apa?” tanyanya pada diri sendiri sambil menggelengkan kepala.

Maka setiap hari Budi berjuang keras agar kerugian itu tidak terjadi atau seminimal mungkin. Atau jika tak terhindarkan lagi, Budi telah siap cara moril dan materil.

Sekarang dengan kondisi pandemi yang telah berangsur membaik dan pemulihan ekonomi yang terjadi, usaha Budi dan juga usaha-usaha kecil menengah lainnya, terus berjalan. “Hantu” kerugian tidak lagi menjadi momok menakutkan.

Selalu ada risiko yang harus dihadapi, tetapi dengan tingkat ketidakpastian yang lebih rendah.

Perilaku rela menanggung rugi

Perilaku Budi atau pemilik usaha lain yang siap atau rela menanggung kerugian dikenal sebagai affordable loss.

Perilaku ini didefinisikan sebagai apa yang mampu oleh pengusaha dan apa yang bersedia mereka hilangkan (loss) dalam investasi kewirausahaan (Dew dkk, 2009).

Pengusaha yang menerapkan pendekatan affordable loss memperhatikan kerugian dari investasi daripada memprediksi keuntungan finansial di masa depan.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com