Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Abraham Wahyu Nugroho
Pegawai Negeri Sipil

Pemerhati Kebijakan Publik

Akslerasi Hilirisasi: Investasi Jadi Kunci

Kompas.com - 15/02/2023, 13:42 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Net export tersebut berdampak pada neraca transaksi berjalan (current account) yang pada akhirnya berimbas pula pada penguatan nilai tukar rupiah.

Nilai tukar yang kuat dan terkendali juga pada akhirnya bermuara pada terkendalinya inflasi nasional.

Bersama dengan upaya reformasi struktural, pembangunan infrastruktur, serta pengembangan human capital, dapat dipastikan hilirisasi industri dan ekspor dapat menjadi rumusan daya ungkit transformasi ekonomi Indonesia, atau dikenal sebagai endogenous growth model.

Masih terkait pendanaan, Bank Indonesia berupaya agar perbankan terlibat lebih dalam upaya hilirisasi melalui pelonggaran makroprudensial.

Caranya, Bank Indonesia memberikan insentif paling besar sebanyak 1,5 persen bagi bank yang menyalurkan pendanaan kepada sektor prioritas industri logam dasar.

Industri ini dinilai prioritas karena selain berkaitan dengan hilirisasi, tetapi juga memiliki memiliki daya tahan (resilience), menyerap tenaga kerja, serta memiliki multiplier effect terhadap perekonomian.

Sebagai informasi, industri logam dasar merupakan satu dari 46 sektor prioritas bidikan Bank Indonesia di mana perbankan yang mendanai sektor tersebut akan diberikan kelonggaran berupa insentif.

Tidak ketinggalan, sektor fiskal turut berupaya mendorong hilirisasi. Kebijakan seperti pembebasan bea masuk, pembebasan pajak impor mesin dan barang strategis, serta tax holiday dan tax allowance dipercaya meningkatkan appetite sektor industri kaitannya upaya hilirisasi.

Kedua, kesiapan infrastruktur industri pendukung. Kita harus menyadari, saat ini kita terus berjuang untuk mengatasi deindustrialisasi.

Melihat rilis data BPS, kontribusi sektor industri (baik manufaktur maupun nonmigas) menunjukkan tren penurunan sejak tahun 2013 sampai 2022.

Penurunan tersebut patut kita waspadai mengingat kontribusi sektor industri sangat besar terhadap PDB Nasional, yakni sebanyak 17,84 persen (data 2022).

Masalah deindustrialisasi ini ternyata juga dialami negara maju. Negara maju dari sisi manufaktur pada akhirnya akan berkembang ke basis jasa yang lebih memiliki dampak keuangan.

Bagaimana dengan Indonesia, apakah deindustrialisasi merupakan dampak peralihan manufaktur ke jasa, atau tidak mampunya industri dalam negeri atas gempuran produk impor, ini perlu dianalisis lebih dalam.

Fenomena deindustrialisasi merupakan hal yang sangat penting untuk diselesaikan sebelum gencar dilakukan hilirisasi. Salah satu indikator kesuksesaan hilirisasi adalah penguatan industri hulu dan industri antara.

Merupakan suatu keharusan bagi Pemerintah untuk memastikan baik dari industri dari sisi hulu, antara, maupun hilir dapat terintegrasi secara efektif dan optimal sehingga tidak lagi bergantung pada importasi yang dapat mengganggu kemandirian bangsa.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Whats New
Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Whats New
Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Whats New
Harga Emas Antam Meroket Rp 27.000 Per Gram Jelang Libur Paskah

Harga Emas Antam Meroket Rp 27.000 Per Gram Jelang Libur Paskah

Whats New
Kapan Seleksi CPNS 2024 Dibuka?

Kapan Seleksi CPNS 2024 Dibuka?

Whats New
Info Pangan 29 Maret 2024, Harga Beras dan Daging Ayam Turun

Info Pangan 29 Maret 2024, Harga Beras dan Daging Ayam Turun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com