Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Jenis-jenis Reksadana dan Jangka Waktunya

Kompas.com - 16/02/2023, 07:00 WIB
Mela Arnani

Penulis

KOMPAS.com - Reksadana bisa menjadi sebuah pilihan investasi yang cocok untuk investor pemula, dikarenakan risikonya cukup rendah. Tapi sebelum melakukan pembelian, alangkah baiknya investor memahami jenis-jenis reksadana yang tersedia di pasar modal

Reksadana dikelola oleh badan hukum yang disebut Manajer Investasi, yang menghimpun dana dari investor untuk diinvestasikan ke dalam surat berharga seperti saham, obligasi, dan instrumen pasar uang.

Investasi reksadana cukup terjangkau untuk setiap elemen masyarakat. Modal awal investasi ini bisa dimulai dari Rp 100.000.

Secara umum, terdapat lima jenis reksadana yaitu reksadana pasar uang, pendapatan tetap, campuran, saham, dan syariah, dengan penjelasan sebagai berikut.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Investasi Reksadana dan Jenisnya

Jenis-jenis reksadana

Jenis reksadana ini mempunyai kebijakan investasi 100 persen pada instrumen pasar uang atau surat berharga dengan jatuh tempo kurang dari satu tahun.

Reksadana pasar uang adalah jenis reksa dana yang cocok untuk memenuhi tujuan keuangan jangka pendek, kurang dari satu tahun, atau profil investor sangat konservatif.

Reksadana pasar uang mempunyai risiko paling rendah dengan imbal hasil yang juga relatif lebih kecil.

Baca juga: Kenali Apa Itu Investasi Reksa Dana, Jenis, Risiko, dan Keuntungannya

  • Reksadana pendapatan tetap

Jenis reksadana ini mayoritas investasi, minimal 80 persen, dialokasikan pada efek yang memberi pendapatan tetap seperti surat utang dan obligasi.

Reksa dana pendapatan tetap cocok untuk memenuhi tujuan keuangan dengan jangka waktu antara 1-3 tahun atau investor dengan profil konservatif.

  • Reksadana campuran

Jenis reksadana campuran memiliki kebijakan investasi maksimal 79 persen pada instrumen pasar uang, obligasi, dan saham.

Reksadana campuran cocok untuk tujuan keuangan jangka waktu antara 3-5 tahun atau profil investor moderat.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Saham dan Jenisnya

  • Reksadana saham

Reksadana saham memiliki kebijakan minimal 80 persen investasi diletakkan pada instrumen satu saham.

Reksadana ini memiliki risiko paling tinggi dibandingkan jenis reksadana lainnya, tapi potensi keuntungannya juga paling tinggi.

Jenis reksadana ini cocok untuk pemenuhan tujuan keuangan jangka waktu di atas 5 tahun atau investor dengan profil agresif.

  • Reksadana syariah

Dalam pengelolaannya, reksadana syariah mengikuti ketentuan dan prinsip syariah Islam, dengan penempatan dana investor di instrumen keuangan syariah seperti saham syariah dan sukuk.

Itulah jenis-jenis reksadana yang bisa dibeli oleh investor dengan jangka waktunya. Anda bisa melakukan pembelian reksadana dengan menyesuaikan terhadap profil dan tujuan keuangan masing-masing.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Obligasi dan Jenisnya 

Baca juga: Mengenal Apa Itu Resesi, Penyebab, dan Pengaruhnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Whats New
Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com