Oleh: Rangga Septio Wardana dan Ikko Anata
KOMPAS.com - Makanan merupakan salah satu kebutuhan utama manusia yang menawarkan berbagai potensi bisnis untuk digarap. Bahkan, peluang bisnis kuliner juga bisa datang dari kebutuhan menikmati makanan ringan sambil bercengkrama bersama kerabat atau keluarga.
Tingginya kebutuhan menikmati makanan ringan inilah yang melahirkan tempat-tempat semacam kafe. Konsep kafe sendiri awalnya datang dari Prancis, merujuk pada tempat orang bercengkrama menikmati aneka minuman dan makanan ringan.
Saat ini, peluang bisnis kafe memang menjanjikan. Salah satu bisnis kafe yang menggunakan rumah sebagai tempatnya adalah Ayayaya Home Cafe. Kiat usahanya ini pun dijelaskan dalam siniar CUAN edisi Bisnis Story episode “Bisnis Story: Ayaya Home Cafe” dengan tautan dik.si/CUANAyaya.
Menjalankan bisnis kafe tak hanya sekadar menjual kopi kepada konsumen. Lebih dari itu, bisnis kafe adalah bisnis gaya hidup. Jika kamu tertarik untuk membangun bisnis kafe, berikut beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dan dipersiapkan dengan matang.
Dalam membangun sesuatu, langkah pertama yang harus dilakukan adalah merancang konsep. Sama halnya dalam dunia bisnis, kita harus bisa menentukan apa yang akan ditawarkan kepada pembeli.
Dalam bisnis kafe, garis besar yang ditawarkan adalah minuman, makanan ringan, dan kenyamanan tempat. Namun, kita harus lebih perinci dalam merancangnya agar tak tersesat ketika memulai usaha.
Baca juga: Investasi Menggunakan Robot Trading, Apakah Aman?
Misal, dalam menentukan menu minuman, kita harus memikirkan jenis minuman apa yang akan ditawarkan. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kamu bisa menggunakan kemampuan dan passion sebagai pertimbangan.
Saat ini, kebanyakan pemilik kafe memilih kopi sebagai menu minuman utama karena mereka memiliki sumber daya kemampuan dan passion di bidang kopi. Namun, hal ini tak menutup kemungkinan juga untuk menyediakan jenis minuman lainnya.
Mengetahui target pasar akan memudahkan dalam menentukan langkah selanjutnya, seperti untuk menetapkan harga jual, pemilihan lokasi, jenis produk yang dijual, dan sebagainya.
Misalnya, target utama bisnismu adalah remaja dan mahasiswa, kamu bisa merancang tempat, jenis minuman, dan kisaran harga yang sesuai dengan mereka. Selain itu, kamu perlu menyediakan fasilitas untuk nongkrong.
Jika target pasarmu adalah pekerja yang sibuk, kamu perlu menyediakan layanan take away dan delivery. Selain itu, perbanyak meja dan kursi yang hanya diisi oleh dua orang karena pekerja kantoran kerap berdiskusi dengan rekannya sembari menikmati hidangan kafe.
Menentukan jenis hidangan bisa dengan melakukan riset terhadap produk yang sedang populer. Misalnya, dengan berkunjung ke beberapa coffee shop yang paling banyak dikunjungi konsumen. Kita bisa menanyakan produk yang sedang populer ke barista.
Baca juga: Mengapa Agensi Penting untuk Grup Idola Korea?
Riset dapat membantu mengetahui produk yang sedang digemari oleh konsumen sehingga kamu bisa menentukan produk yang akan kamu jual berdasarkan tren pasar.
Setelah konsep, target pasar, dan jenis hidangan telah ditentukan, saatnya mencari pemasok bahan untuk produk yang akan kamu jual. Untuk mendapatkan pemasok yang tepat, ada baiknya langsung mengunjungi daerah asal bahan tersebut dihasilkan.