Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Mentan SYL Akui Cukup Puas dengan Progres Penanaman Padi di 2 Food Estate di Kalteng

Kompas.com - 16/02/2023, 17:59 WIB
Inang Sh ,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengaku cukup puas dengan penambahan luas penanaman padi pada program Food Estate di Kabupaten Kapuas dan Pulang Pisau, Kalimantan Tengah (Kalteng).

"Target luas penanaman padi di Food Estate Dadahup, Kapuas pada Februari ini 1.020 hektar (ha) dan kondisi sekarang yang tertanami 200 ha dengan perkiraan produksi di atas 4 ton,” ujarnya.

Dia mengatakan itu saat meninjau pengembangan kawasan food estate di Desa Bentuk Jaya (Blok A5), Kecamatan Dadahup, Kabupaten Kapuas, Kamis (16/2/2023).

“Namun, kita dorong terus bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kapuas, Provinsi Kalimantan Tengah, Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dalam waktu 1 sampai 2 minggu depan mencapai 500 ha," ujarnya dalam siaran pers.

Meski demikian, SYL mengatakan, penambahan luas lahan untuk mencapai hasil maksimal dalam pengembangan program Food Estate membutuhkan waktu yang cukup lama.

Baca juga: Produktivitas Padi di Kalteng Capai 5 Ton Per Ha, Mentan SYL Pastikan Food Estate Berkembang dengan Baik

Dia menyebutkan, pengembangan tersebut membutuhkan waktu hingga empat tahun karena masih ada tantangan yang dihadapi, yakni penanaman di lahan rawa yang menyebabkan lahan pertanian dipenuhi air.

SYL pun menegaskan, program food estate di Kalteng tidak bisa dengan dilihat dari yang dicapai saat ini, tetapi konsep secara utuh untuk masa depan pangan nasional. Sebab, pertanian Indonesia tidak bisa hanya bertumpu di Jawa, Sulawesi, Sumatera, dan lainnya.

"Lahan yang paling siap dan cukup tersedia luas itu di Kalimantan, termasuk Kalteng. Oleh karena itu, Bapak Presiden Jokowi menunjuk program food estate untuk mendorong konsep ketahanan pangan nasional ke depan," terangnya.

Lebih lanjut, politisi Partai Nasdem itu mengatakan, hal terpenting dari pengembangan food estate di Kalimantan tidak bisa disamakan pengembangan pertanian di Pulau Jawa, Sulawesi, dan Sumatera.

Baca juga: Bantah Food Estate di Kalteng Gagal, Petani di Pulang Pisau: Justru Sejahterakan Masyarakat

“Lahan di Kalimantan ini adalah lahan rawa yang memiliki tantangan air 20 sampai 30 sentimeter (cm). Walaupun kami sudah siapkan irigasinya, tapi tiba-tiba hujan tapi nanti tergenang air sehingga tanam di atas air seperti agroponik," katanya.

Meski begitu, SYL menyebutkan, pengembangan kawasan food estate Kapuas dalam dua tahun terakhir telah memberikan hasil yang bagus.

Sebab, endapan tanah di lahan-lahan transmigrasi di Kalimantan bisa membaik dengan membutuhkan waktu hingga 10 tahun.

"Dalam dua tahun pengembangan program food estate di Kalteng, Alhamdulillah sudah 47.000 ha kami lakukan. Sudah oke dan ada terisi 22.000 ha,” ujarnya.

Kemudian, pada 2023 Kementerian Pertanian (Kementan) sudah mengerjakan 12.000 ha dan pada Februari kali ini Kementan bisa menambah 200 ha dengan target penanaman padi menjadi 500 ha.

Baca juga: Food Estate Humbahas Dinilai Belum Optimal, Kementan: Bukan Lahan Tidak Subur, Tapi Butuh Perlakuan Khusus

“Kita tidak boleh menyerah, pasti bisa," tegas SYL.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com