KOMPAS.com - Sebelum memilih menempatkan dana pada suatu investasi, penting bagi para investor untuk mengetahui keuntungan dan risikonya.
Banyak jenis investasi yang ditawarkan ke masyarakat luas, salah satunya reksadana. Reksadana cocok bagi investor pemula yang memiliki modal dan pengalaman yang masih terbatas.
Hal ini dikarenakan risiko reksadana cukup minim, tapi tetap memberikan keuntungan bagi pemiliknya.
Reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana masyarakat yang dikelola oleh badan hukum yang bernama Manajer Investasi, untuk kemudian diinvestasikan ke dalam surat berharga seperti saham, obligasi, dan instrumen pasar uang.
Lantas, apa saja risiko dan keuntungan investasi reksa dana?
Baca juga: Mengenal Apa Itu Investasi Reksadana dan Jenisnya
Investasi reksadana memiliki sejumlah risiko sebagai berikut:
Efek-efek dana yang dikelola oleh Manajer Investasi pada reksadana bisa mengalami penurunan nilai investasinya.
Hal tersebut dikarenakan adanya pengaruh perkembangan pasar uang dan pasar modal, seperti perubahan suku bunga, jatuhnya harga saham, risiko default emiten, dan lainnya.
Setiap pembelian efek akan melibatkan beberapa risiko pasar modal, sehingga reksa dana mungkin rentan terhadap perubahan kondisi pasar yang dipengaruhi oleh banyak faktor.
Bagi investor yang membeli reksadana tertutup, tidak bisa menjual investasinya setiap saat yang diinginkan, sebab penjualan harus dilakukan di Bursa yang tergantung pada permintaah dan penawaran yang ada.
Baca juga: Kenali Apa Itu Investasi Reksa Dana, Jenis, Risiko, dan Keuntungannya
Reksadana tidak bisa menjamin besaran keuntungan, dividen, atau kenaikan modal investasi.
Reksadana memiliki risiko potensi kerugian daya beli investasi karena terjadinya kenaikan rata-rata harga konsumsi.
Jika dana pembelian unit reksa dana diperoleh dari pinjaman, maka risiko menggunakannya harus dipertimbangkan dengan sangat hati-hati.
Ini mengacu pada risiko terhadap reksadana dan keuntungan investor yang bisa timbul akibat ketidaksesuaian terhadap hukum, aturan, etika, dan kebijaan dan prosedur internal dari manajer investasi.
Baca juga: Mengenal Apa Itu Obligasi dan Jenisnya
Sementara itu, keuntungan investasi reksadana sebagai berikut:
Reksadana dikelola oleh manajer investasi berpengalaman di dunia pasar modal, yang memiliki kemampuan untuk memaksimalkan hasil investasi melalui analisis mendalam atas keadaan ekonomi dan pasar, pemilihan strategi investasi, dan pemilihan aset yang sesuai.
Para profesional yang mengelola reksadana memiliki akses pada informasi dan perdagangan efek, sehingga selalu dapat meneliti berbagai peluang investasi terbaik bagi nasabahnya.
Dana investasi ditempatkan pada beberapa macam instrumen investasi pasar modal sehingga risiko kerugian investasi secara keseluruhan akan lebih kecil.
Investasi reksadana bisa dilakukan oleh siapa pun karena membutuhkan modal awal yang tidak begitu besar. Reksadana bisa dibeli dengan dana awal Rp 100.000.
Baca juga: Mengenal Apa Itu Saham dan Jenisnya
Besarnya dana yang ada pada investasi reksadana, membuat akses untuk melakukan diversifikasi investasi semakin besar. Dengan diversifikasi investasi, maka risiko yang dihadapi akan semakin kecil.
Reksadana bisa dicairkan kembali setiap harinya, di hari kerja yang sudah ditetapkan sesuai kalender Bursa Efek Indonesia (BEI0. Ini tentunya memberikan investor keleluasaan untuk mengatur investasi sesuai kebutuhannya.
Dikarenakan sifatnya tersebut, investasi reksa dana mudah diuangkan kembali sehingga cukup fleksibel.
Baca juga: Mengenal Apa Itu QRIS dan Cara Menjadi Merchantnya
Seluruh informasi reksadana bersifat transparan. Investor dapat mengetahui modalnya diinvestasikan di aset-aset apa saja.
Manajer Investasi wajib memberitahukan kepada investor terkait risiko-risiko yang dihadapi dan biaya-biaya yang dikenakan pada investor.
Dalam investasi reksa dana, Anda bisa leluasa memilih suatu jenis investasi dan pindah ke jenis lainnya sesuai dengan tujuan investasi.
Investasi melalui reksadana relatif lebih ringan biayanya dibandingkan melakukannya sendiri, sebab pengelola investasi menghimpun dana dalam skala besar sehingga dapat mengalokasikannya secara ekonomis.
Hasil keuntungan dan hasil penjualan kembali reksa dana tidak dikenai pajak, sehingga investor mendapatkan keuntungan yang bersih.
Baca juga: Tips Mengatur Keuangan agar Gaji Tak Numpang Lewat
Baca juga: Tips agar Terhindar dari Pinjol Ilegal, Apa Saja?