Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyaluran Kredit Baru di Januari 2023 Bakal Melambat, Apa Penyebabnya?

Kompas.com - 17/02/2023, 19:40 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Permintaan kredit atau pembiayaan nasional pada Januari 2023 lebih rendah dibanding bulan sebelumnya. Hal itu terungkap dalam Survei Permintaan dan Penawaran Pembiayaan Perbankan Bank Indonesia (BI) periode Januari 2023.

Kepala Departemen Komunikasi, Direktur Eksekutif BI Erwin Haryono mengatakan, hasil survei kepada perbankan nasional menunjukkan Saldo Bersih Tertimbang (SBT) penyaluran kredit baru di Januari 2023 sebesar -7,2 persen berbeda dengan SBT bulan sebelumnya yang sebesar 77,7 persen.

SBT merupakan jawaban responden survei BI dikalikan dengan bobot kreditnya, selanjutnya dihitung selisih antara persentase responden yang memberikan jawaban meningkat dan menurun.

Baca juga: BI dan Erick Thohir Bahas Bunga Kredit Nol Persen buat Ultra Mikro

"Penyaluran kredit baru pada Januari 2023 terindikasi lebih rendah dibandingkan bulan Desember 2022," ujar Erwin, dalam keterangannya, Jumat (17/2/2023).

Berdasarkan kelompok bank, penyaluran kredit baru yang lebih rendah ini terindikasi pada hampir seluruh kategori bank, kecuali bank umum syariah yang meningkat meski tidak setinggi bulan sebelumnya.

Penyaluran kredit yang lesu ini terjadi pada jenis kredit investasi dan kredit modal kerja. Sementara kredit pemilikan rumah (KPR) dan kredit konsumsi lainnya terindikasi tumbuh positif meski melambat.

Faktor utama yang memengaruhi perlambatan penyaluran kredit baru tersebut yaitu permintaan pembiayaan dari nasabah prospek kondisi moneter dan ekonomi ke depan, dan tingkat persaingan usaha dari bank lain.

"Penyaluran kredit baru diprakirakan kembali meningkat pada Februari 2023, terindikasi dari nilai SBT perkiraan penyaluran kredit baru Februari 2023 sebesar 96,1 persen," ucapnya.

Baca juga: BI Catat Kredit Perbankan Tumbuh 10,53 Persen di Januari 2023

Permintaan Kredit Korporasi Melambat

Sejalan dengan hal tersebut, permintaan kredit baru korporasi pada Januari 2023 diperkirakan melambat, sebagaimana yang tercermin dari SBT sebesar 12,1 persen lebih rendah dibandingkan SBT Desember 2022 yang mencapai 21,5 persen.

Perlambatan pada permintaan kredit baru korporasi di periode ini merupakan dampak dari penurunan kegiatan operasional akibat melemahnya permintaan domestik maupun ekspor.

Permintaan Kredit Rumah Tangga Sedikit Meningkat

Sementara itu, di sisi rumah tangga, permintaan pembiayaan baru terindikasi meningkat pada Januari 2023 dibandingkan bulan sebelumnya.

Hal ini terindikasi dari pangsa responden rumah tangga yang melakukan penambahan pembiayaan melalui kredit pada periode ini sebesar 10,6 persen dari total responden. Angka ini sedikit meningkat dibandingkan dengan 9.5 persen di bulan sebelumnya.

Tercatat mayoritas rumah tangga memilih bank umum sebagai sumber utama penambahan pembiayaan dengan jenis pembiayaan yang diajukan mayoritas berupa kredit multi guna (KMG).

"Pada Januari 2023 pengajuan terhadap KKB (kredit kendaraan bermotor), KMG, dan kredit peralatan rumah tangga terindikasi meningkat, sementara KPR terindikasi melambat dan kartu kredit terpantau relatif stabil," ucap Erwin.

Baca juga: Jaga Pertumbuhan, Adira Finance Hati-hati Naikkan Bunga Kredit

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com