JAKARTA, KOMPAS.com - Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan, biaya penerbangan haji bisa turun setelah dilakukan serangkaian negosiasi dengan perusahaan penerbangan plat merah, PT Garuda Indonesia.
"Soal (biaya) penerbangan haji bisa turun, (kami) negosiasi lah," kata Arya di Kementerian BUMN, Jumat (17/2/2023).
Arya mengatakan, penurunan biaya penerbangan haji sebesar Rp 1,2 juta dari usulan awal yakni Rp 33,4 juta. Sebagai maskapai penanggung jawab haji, Arya memastikan penurunan harga tersebut sudah melewati hitungan yang sistematis dengan maskapai berkode GIAA tersebut.
Baca juga: Ketua Komnas Haji: Kenaikan Biaya Haji Tidak Bisa Dihindari
"Kemarin kan di hitung-hitung ulang turunnya sebesar Rp 1,2 juta menjadi Rp 32 juta. Kemarin juga sudah diputuskan pemerintah harganya, dan memang Garuda sebagai penanggung jawab haji, dan sudah kita hitung-hitung lah," tambahnya.
Sebelumnya, Direktur utama Garuda Indonesia (Persero) Tbk Irfan Setiaputra mengaku, pihaknya hanya mengambil persentase keuntungan (margin) sebesar 2,5 persen, usai usulan biaya penerbangan haji 2023 dipangkas menjadi Rp 32.743.992 juta.
"Jadi mohon pengertian, kita memang akan mengambil hanya 2,5 persen margin. Ada risiko di kita, tapi kita akan coba manage semaksimal mungkin," kata Irfan dalam rapat Panja bersama Kemenag dan Komisi VIII DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (14/2/2023).
Baca juga: Biaya Haji 2023 Rp 49,8 Juta, Tak Berlaku bagi Jemaah Lunas Tunda 2020
Setelah biaya penerbangan sudah disepakati, maka Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BIPIH) tahun 1444 H/2023 M yang harus dibayarkan oleh jemaah Indonesia adalah sebesar Rp 49,8 juta.
“BIPIH per jemaah Rp 49,8 juta atau sebesar 55,3 persen meliputi biaya penerbangan, biaya hidup, dan biaya paket layanan Masyair,” kata Ketua Panja Badan Penyelenggara Ibadah Haji Komisi VIII DPR RI Marwan Dasopang secara virtual, Rabu (15/2/2023).
Baca juga: Cara Cek Perkiraan Keberangkatan Haji Indonesia secara Online
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.