Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Apa Itu Saham dan Cara Membelinya

Kompas.com - 18/02/2023, 23:29 WIB
Nur Jamal Shaid

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.comSaham adalah salah satu instrumen investasi yang cukup populer dan banyak diminati. Bahkan, baru-baru ini saham sedang diincar banyak investor karena menawarkan banyak keuntungan. Lalu, apa itu saham dan bagaimana cara membelinya? 

Pengertian saham

Saham adalah bukti kepemilikan nilai sebuah perusahaan atau bukti penyertaan modal. Dengan menanam modal dengan membeli saham sebuah perusahaan, maka seseorang secara instingtif menjadi pemilik perusahan tersebut.

Dikutip dari laman sikapiuangmu.ojk.go.id, saham adalah tanda penyertaan modal seseorang atau pihak (badan usaha) pada suatu perusahaan atau Perseroan Terbatas.

Dengan menyertakan modal tersebut, maka pihak tersebut memiliki klaim atau hak atas pendapatan perusahaan, aset perusahaan, dan berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Saham yang juga disebut efek atau stock menjadi surat berharga yang menyatakan bukti kepemilikan sebuah perusahaan atau badan usaha. 

Jika merujuk pengertian saham berdasarkan UU Pasar Modal Nomor. 8/1995 pasal 1 ayat 5 maka efek adalah surat berharga yang menjadi surat pengakuan utang, surat berharga komersial, saham, obligasi, unit penyertaan kontrak investasi kolektif, tanda bukti utang, kontrak berjangka atas efek, dan setiap bentuk derivatif dari efek.

Keuntungan dan risiko investasi saham

Dilansir dari laman idx.co.id, pada dasarnya, ada dua keuntungan yang diperoleh investor dengan membeli atau memiliki saham. 

Pertama, keuntungan dari investasi saham adalah mendapatkan dividen. Dividen adalah pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan dan berasal dari keuntungan yang dihasilkan perusahaan.

Dividen diberikan setelah mendapat persetujuan dari pemegang saham dalam RUPS.

Kedua, investasi saham juga menawarkan keuntungan lain berupa capital gain. Capital gain adalah selisih antara harga beli dan harga jual. Capital gain terbentuk dengan adanya aktivitas perdagangan saham di pasar sekunder.

Sebagai contoh, seorang investor membeli saham ABC dengan harga per saham Rp 3.000. Kemudian, dia menjualnya dengan harga Rp 3.500 per saham. Maka, investor tersebut mendapatkan capital gain sebesar Rp 500 untuk setiap saham yang dijualnya.

Sebagai instrumen investasi, saham juga memiliki risiko. Salah satu risiko yang paling umum dari investasi saham adalah capital loss

Capital loss merupakan kebalikan dari capital cain, yaitu suatu kondisi dimana investor menjual saham lebih rendah dari harga beli.

Misalnya, saham DEF dibeli dengan harga Rp 4.000 per saham. Kemudian harga saham tersebut terus mengalami penurunan hingga mencapai Rp 3.000 per saham. Karena takut harga saham tersebut akan terus turun, investor menjual pada harga Rp 3.000 tersebut sehingga mengalami kerugian sebesar Rp 1.000 per saham.

Risiko terbesar dari investasi saham adalah likuidasi. Yaitu perusahaan yang sahamnya dimiliki, dinyatakan bangkrut oleh Pengadilan, atau perusahaan tersebut dibubarkan.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com