Dalam hal ini, hak klaim dari pemegang saham mendapat prioritas terakhir setelah seluruh kewajiban perusahaan dapat dilunasi (dari hasil penjualan kekayaan perusahaan).
Jika masih terdapat sisa dari hasil penjualan kekayaan perusahaan tersebut, maka sisa tersebut dibagi secara proporsional kepada seluruh pemegang saham.
Namun jika tidak terdapat sisa kekayaan perusahaan, maka pemegang saham tidak akan memperoleh hasil dari likuidasi tersebut.
Dikutip dari laman yuknabungsaham.idx.co.id, Bursa Efek Indonesia (BEI) adalah tempat atau wadah bagi para pelaku saham untuk memperdagangkan atau memperjualbelikan setiap saham atau efek yang mereka miliki dan ingin beli.
BEI ini ibarat mal yang menyediakan tempat kepada para pihak untuk bertransaksi. Namun, cara beli saham bukan berarti harus datang ke BEI. Melainkan bisa membeli saham secara online.
Jual beli saham dapat dilakukan melalui perusahaan sekuritas yang menyediakan platformnya.
Perusahaan sekuritas adalah perusahaan yang telah mendapat izin dari OJK sebagai perantara pedagang efek (broker-dealer), penjamin emisi (underwriter), atau kegiatan lain sesuai dengan ketentuan pengawas pasar modal.
Adapun untuk pembelian saham, investor harus menyiapkan dana sesuai harga saham dan membayar biaya transaksi untuk perusahaan sekuritas (fee broker).
Sedangkan untuk penjualan saham, total dana yang didapat investor adalah nilai sesuai harga jual saham dikurangi biaya transaksi dan PPh.
Biaya transaksi tersebut berbeda-beda di setiap perusahaan sekuritas, namun umumnya 0,2—0,3 persen dari nilai transaksi pembelian saham (termasuk PPN) dan ditambah PPh 0,1 persen khusus untuk transaksi penjualan saham.
Berikut adalah tahapan-tahapan dan cara membeli saham:
Sebagai catatan, minimum pembelian saham adalah 1 lot. Menurut aturan BEI, 1 lot setara dengan 100 lembar saham. Jika harga saham A adalah Rp 100, maka Anda harus menyiapkan dana minimal Rp 100.000.
Demikian penjelasan singkat mengenai apa itu saham, untung rugi, hingga cara membelinya. Ingat, saham adalah instrumen investasi berisiko tinggi. Karena itu, penting bagi pemula untuk terus menerus belajar untuk meminimalisasi kerugian dalam investasi saham.