Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih Ada Masyarakat Enggan Beralih ke Kendaraan Listrik, Luhut: Ya Silakan Saja

Kompas.com - 20/02/2023, 21:40 WIB
Ade Miranti Karunia,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah menargetkan 10 persen populasi masyarakat Indonesia beralih menggunakan kendaraan listrik di 2024. 

Kendati begitu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, tidak memaksa apabila masih ada masyarakat yang tidak beralih ke kendaraan listrik. Namun, pemerintah telah memperhitungkan penghematan biaya jika menggunakan kendaraan listrik.

"Ya silakan saja (kalau enggak mau gunakan kendaraan listrik). Tapi kalau dia mau pakai itu (kendaraan BBM) kan makin sulit. Yang pasti harga dia lebih mahal (biaya pengeluaran BBM), karena cost dia lebih mahal," ujarnya ditemui di Kantor Kemenko Marves, Senin (20/2/2023).

Baca juga: Jokowi Ingin Industri Kendaraan Listrik Thailand Pindah ke RI

"Kita sudah hitung kok, kalau dia pakai (kendaraan) listrik dengan fosil itu pasti cost dia per bulan akan mahal," sambung Luhut.

Dia mencontohkan, kendaraan listrik yang kini telah dimanfaatkan oleh Grab dan Gojek.

"Kalau sepeda motor yang sudah dikonversi itu buat seperti Grab gitu akan lebih menguntungkan bagi mereka," kata Luhut.

Luhut yang pernah menjadi Menteri Perindustrian dan Perdagangan ini menambahkan, apabila tidak terealisasikan penggunaan kendaraan listrik maka Indonesia hanya sebatas menghasilkan prekusor dan katoda.

Baca juga: Menteri ESDM: Subsidi Kendaraan Listrik mulai Berlaku Maret 2023

"Karena kalau kita tidak melakukan ini, kita akan berhenti di perkusor dan katoda saja. Jadi tidak ada lithium baterai karena tidak ada mobil listrik karena baterai itu kan harus masuk dalam sasis mobil," katanya.

Selain itu, sambung Luhut, mendorong agar perusahaan otomotif asal China BYD Auto agar segera merealisasikan investasi ke Tanah Air.

"Hari ini kita minta BYD sudah masuk, untuk kita putusin segala macam," ujarnya.

Sebelumnya, Luhut memastikan regulasi subsidi kendaraan listrik akan diterbitkan pada minggu pertama Maret tahun ini. Bagi motor listrik insentif yang diberikan sebesar Rp 7 juta. Lain halnya dengan mobil listrik akan mendapat pengurangan pajak sebesar 11 persen.

Baca juga: Bahlil Bantah LG Keluar dari Proyek Baterai Kendaraan Listrik di Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Anggaran Belanja di Tengah Konflik Iran-Israel

Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Anggaran Belanja di Tengah Konflik Iran-Israel

Whats New
Ekspor Batik Aromaterapi Tingkatkan Kesejahteraan Perajin Perempuan Madura

Ekspor Batik Aromaterapi Tingkatkan Kesejahteraan Perajin Perempuan Madura

Whats New
Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Whats New
Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Work Smart
Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Earn Smart
Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Whats New
Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Earn Smart
Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Earn Smart
Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Whats New
Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Work Smart
Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Whats New
IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

Whats New
Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Whats New
Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Work Smart
Konflik Iran-Israel, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Konflik Iran-Israel, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com