Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Faktor Ini Dorong Harga Minyak Dunia Naik 1 Persen

Kompas.com - 21/02/2023, 08:38 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

NEW YORK, KOMPAS.com - Harga minyak dunia mengalami kenaikan pada perdagangan Senin (20/2/2023) waktu setempat, atau Selasa pagi WIB. Pergerakan harga minyak dibayangi oleh optimisme permintaan China, berlanjutnya pembatasan produksi negara-negara penghasil minyak, adn rencana Rusia untuk membatasi pasokan.

Mengutip Financialpost, harga minyak mentah Brent naik 1,3 persen, menjadi 84,07 dollar AS per barrel. Sementara itu, harga minyak mentah antara West Texas Intermediate (WTI) naik 1,2 persen, menjadi 77,24 dollar AS per barrel.

Analis memperkirakan impor minyak China mencapai rekor tertinggi pada tahun 2023 untuk memenuhi peningkatan permintaan bahan bakar transportasi, serta memasok kilang baru yang sudah mulai beroperasi.

"Optimisme di sekitar China hari ini mungkin bertanggung jawab atas kenaikan yang kita lihat pada minyak mentah, mengingat China adalah importir terbesar dunia dan diperkirakan akan pulih dengan kuat dari transisi Covid-19," kata Craig Erlam, analis pasar senior. di OANDA di London.

Baca juga: Harga Minyak Dunia Turun Hampir 4 Persen dalam Sepekan, Apa Sebabnya?

China dan India telah menjadi pembeli utama minyak mentah Rusia di tengah sanksi negara Barat terhadap minyak Rusia dan baru-baru ini, yang juga mencakup embargo dan pembatasan harga karena perang Ukraina.

India sebagai importir minyak terbesar ketiga dunia mencatatkan kenaikan impor minyak mentah ke level tertinggi dalam enam bulan. Sementara itu, kementerian perdagangan China telah bertemu dengan penyuling minyak independen untuk membahas kesepakatan dengan Rusia.

“Pemerintah ingin memahami berapa banyak penyuling independen yang mungkin dapat membeli, dan seberapa besar keinginan mereka untuk impor,” kata salah satu sumber.

Rusia berencana untuk memangkas produksi minyak sebesar 500.000 barrel per hari (bpd), setara dengan sekitar 5 persen dari produksinya, pada bulan Maret tahun ini. Hal ini dilakukan sebagai upaya merespon sanksi negara Barat yang memberlakukan pembatasan harga pada minyak dan produk minyak Rusia.

Rusia adalah bagian dari kelompok produsen Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC+) yang yang sepakat pada Oktober lalu untuk memangkas target produksi minyak sebesar 2 juta barrel per hari hingga akhir 2023.

“Kekurangan pasokan minyak di masa depan kemungkinan akan mendorong harga menuju 100 dollar AS per barel pada akhir tahun,” kata analis Goldman Sachs.

“Harga akan bergerak lebih tinggi karena pasar berputar kembali ke defisit dengan kurangnya investasi. Di sisi lain, pasokan dari OPEC tidak mencukupi permintaan," tambah Goldman Sachs.

Baca juga: Harga BBM Nonsubsidi Berubah Berkala, Masyarakat Perlu Edukasi agar Terbiasa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com