KOMPAS.com - Sebagai investor pemula yang ingin berinvestasi di pasar modal, banyak orang mencari tahu mengenai cara beli saham.
Saham adalah instrumen investasi di mana investor melakukan penyertaan modal pada suatu perusahaan atau perseroan terbatas.
Seseorang atau badan usaha yang melakukan pembelian saham dengan menyertakan modal tersebut, memiliki klaim atau hak atas pendapatan perusahaan dan aset perusahaan.
Baca juga: Kenali Apa Itu Investasi Reksa Dana, Jenis, Risiko, dan Keuntungannya
Investor yang sudah membeli saham atau pemilik saham, akan memperoleh dividen atau keuntungan perusahaan.
Perlu diketahui, harga-harga saham mengalami fluktuasi setiap harinya, di pasar sekunder atau bursa aktivitas perdagangan saham sehari-hari.
Lantas, bagaimana cara beli saham di pasar modal, tips, dan strateginya?
Baca juga: Mengenal Apa Itu Saham dan Jenisnya
Disadur dari laman resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), saham suatu emiten di pasar modal bisa dibeli melalui pasar perdana dan pasar sekunder.
Pembelian saham di pasar perdana terjadi saat saham ditawarkan pertama kalinya kepada investor, yang biasa disebut Penawaran Umum Saham Perdana atau IPO atau go public.
Pembelian saham yang dimiliki investor lainnya melalui Perusahaan Efek (broker) yang menjadi Anggota Bursa.
Jual beli saham melalui sistem perdagangan di Busa Efek Indoensia (Jakarta Automated Trading System/JATS) hanya bisa dilakukan oleh Perusahaan Efek yang menjadi Anggota Bursa.
Baca juga: Mengenal Apa Itu Obligasi dan Jenisnya
Lebih lanjut, cara beli saham melalui Perusahaan Efek dilakukan oleh investor dengan membuka rekening pada Perusahaan Efek atau broker dengan persyaratan berikut:
Perlu diketahui, masing-masing broker mempunyai ketentuan minimal uang deposit berbeda-beda, dengan rata-rata sekitar Rp 5 juta atau lebih. Nantinya setelah pembelian saham disetujui, investor siap melakukan transaksi.
Baca juga: Mengenal Apa Itu Investasi Reksadana dan Jenisnya
Seorang investor harus memperhatikan waktu yang tepat untuk membeli saham, bisa dilihar dari dua hal yaitu analisis fundamental dan teknikal.
Analisis fundamental mengacu pada analisa melalui pendekatan kondisi ekonomi, politik, atau melihat tren perkembangan usaha yang ada, salah satunya melalui laporan keuangan.
Sementara itu, analisa teknikal adalah analisa saham melalui pendekatan pergerakan saham pada suatu rentang waktu, termasuk di dalamnya harga, fluktuasi harga, serta informasi titik tertinggi dan terendah suatu saham.
Selain waktu, sebelum melakukan pembelian saham dapat memperhatikan profil dan tingkat likuiditas perusahaan, fluktuasi di Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), tren market, Return of Equity (ROE) atau laba dari investasi pemegang saham di perusahaan tersebut, Earning per Share (EPS) Growth, dan penjualan.
Baca juga: Mengenal Jenis-jenis Reksadana dan Jangka Waktunya
Secara umum, terdapat tiga strategi dalam melakukan pembelian saham sebagai berikut:
Dari ulasan di atas, itulah cara membeli saham, tips, dan strateginya, yang penting untuk diketahui oleh investor.
Baca juga: Pahami, Ini Risiko dan Keuntungan Investasi Reksadana
Baca juga: Mengenal Jenis-jenis Asuransi Pendidikan Anak dan Tips Memilihnya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.