Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RI Jadi Negara Pertama di Asteng yang Rilis Tembakau Tanpa Asap Iqos Iluma

Kompas.com - 21/02/2023, 20:31 WIB
Farida Farhan,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com - Indonesia jadi negara pertama untuk peluncuran tembakau tanpa asap, Iqos Iluma, yang inovasinya dibesut oleh Philip Morris International (PMI), induk perusahaan rokok PT HM Sampoerna Tbk (kode saham HMSP).

Presiden Direktur PT HM Sampoerna Vassilis Gkatzelis mengatakan, produk tembakau tanpa asap tersebut dirilis, terbatas di 10 kota besar di Indonesia.

Ia mengklaim Iqos Iluma sebagai produk bebas asap berbasis sains paling inovatif saat ini dan jadi produk unggulan dalam portofolio Sampoerna.

Menurut Gkatzelis, sejak 2008, PMI telah berinvestasi lebih dari 10,5 miliar dollar AS dalam pengembangan, penelitian, produksi, pemasaran, dan inovasi berkelanjutan bagi produk tembakau inovatif bebas asap.

Baca juga: Sampoerna Resmikan Pabrik Produk Tembakau Bebas Asap

Pengembangan ini melibatkan lebih dari 980 ilmuwan, insinyur, teknisi, dan staf pendukung, termasuk dari Indonesia.

"Iqos Iluma mengurangi paparan zat kimia berbahaya atau berpotensi berbahaya hingga rata?rata 90?95 persen lebih rendah dibandingkan dengan asap rokok. Tanpa pembakaran, Iqos Iluma tidak menghasilkan api, abu, dan asap," katanya dalam Paparan Publik PT HM Sampoerna Tbk di Jakarta, Senin (20/2/2023).

Saat ini, lanjutnya, produk bebas asap PMI telah tersedia di 73 pasar di seluruh dunia. Adapun sekitar 17,8 juta konsumen dewasa di seluruh dunia telah beralih ke Iqos dan berhenti merokok.

Baca juga: Bos Sampoerna Sebut Perusahaan Besar Perlu Melakukan Inovasi Disruptif

Sedangkan di Indonesia, Iqos sebelumnya diperkenalkan melalui skema uji pasar terbatas sejak tahun 2019 dan tersedia di 10 kota besar di Indonesia, yaitu di Jakarta, Surabaya, Denpasar, Bandung, Medan, Pekanbaru, Palembang, Makassar, Balikpapan, dan Samarinda.

“Inovasi terbaru ini merupakan bukti komitmen Sampoerna dan PMI terhadap penelitian dan pengembangan ilmiah untuk terus bertransformasi dan berinovasi dalam mengembangkan ragam portofolio produk tembakau inovatif bebas asap," lanjut Gkatzelis.

Baca juga: Laba Bersih Bank Sampoerna Turun 33 Persen Jadi Rp 28,2 Miliar di Kuartal III 2022

Ekspor tembakau bebas asap ke Malaysia dan Filipina

Sebelumnya, PT HM Sampoerna Tbk (Sampoerna) melakukan ekspor perdana produk tembakau inovatif bebas asap ke Malaysia dan Filipina. Produk nikotin elektronik dengan merek Heets ini dikembangkan dari hasil investasi perseroan yang mencapai 186 juta dollar AS.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto melakukan pelepasan ekspor perdana yang dilakukan di fasilitas produksi produk tembakau bebas asap Sampoerna di Karawang, Jawa Barat, pada Kamis (12/1/2023).

Dalam kesempatan itu Menko Airlangga berharap investasi yang dilakukan HM Sampoerna bisa berdampak positif dalam mendorong inovasi, serta penciptaan nilai ekonomi pada banyak sektor.

"Antara lain, berdampak pada sektor UMKM, ritel tradisional, kemitraan dengan petani, dan pengembangan R&D,” ujar Airlangga melalui sambungan virtual dalam acara pelepasan ekspor.

Sebagai informasi, produk nikotin elektrik ini dirancang untuk memanaskan batang tembakau tanpa pembakaran, sehingga mengurangi paparan zat berbahaya atau berpotensi berbahaya hingga rata-rata 90-95 persen lebih rendah dibandingkan dengan asap rokok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Whats New
Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Whats New
Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Whats New
Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Whats New
OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

Whats New
Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Whats New
Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Whats New
OJK Sebut Perbankan Mampu Antisipasi Risiko Pelemahan Rupiah

OJK Sebut Perbankan Mampu Antisipasi Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com