Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut Rayu Pemerintah China Investasi di Sektor Pengolahan Nikel hingga Bandara di RI

Kompas.com - 22/02/2023, 11:40 WIB
Ade Miranti Karunia,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Forum Kemitraan Bisnis (FKB) antara Indonesia-Tiongkok ketiga yang dihelat pada Selasa (21/2/2023) ini, fokus mendiskusikan tentang isu-isu khusus kerja sama yang dihadapi dalam proyek strategis antar kedua negara.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menuturkan, pemerintah Indonesia tengah melakukan sejumlah langkah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan fokus ke berbagai bidang investasi.

"Investasi akan fokus pada sektor yang memberikan kemampuan untuk mendukung visi Indonesia Maju 2045. Misalnya industri pengolahan nikel, mobil listrik, baja, jalan tol, bandar udara, dan pelabuhan bertaraf internasional. Selain itu, Indonesia juga akan memprioritaskan industri startup, marketplace, dan pasar daring," ujar Luhut dalam forum tersebut dikutip dari siaran pers Kemenko Marves.

Baca juga: Luhut Pastikan Subsidi Kendaraan Listrik Berlaku Minggu Pertama Maret

Lebih lanjut kata Luhut, total perdagangan Indonesia-China tahun lalu, mencapai 133,42 miliar dollar AS atau naik 21,28 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Nilai ekspor Indonesia ke Tiongkok pada tahun 2022 mengalami peningkatan sebesar 22,62 persen (12,16 miliar dollar AS).

Nilai impor Indonesia dari China pun meningkat sebesar 20,04 persen (11,27 miliar dollar AS) dibandingkan tahun sebelumnya. Dari sisi investasi, Tiongkok merupakan investor dengan nilai tertinggi kedua di Indonesia mencapai 8,2 miliar dollar AS atau naik 156,25 persen.

"Lima sektor prioritas investasi Tiongkok di Indonesia adalah logam, transportasi dan telekomunikasi, listrik, gas, dan air, kawasan industri dan properti, serta kimia dan farmasi," sebutnya.

Kemudian, Duta Besar Republik Rakyat Tiongkok untuk Republik Indonesia, Lu Kang menuturkan, forum ini telah dilaksanakan dua kali sebelumnya. Melalui penyelenggaraan, forum ini menjadi penting bagi kedua negara untuk memperkuat dialog, memperluas kerja sama, dan merencanakan pembangunan bersama.

Baca juga: Masih Ada Masyarakat Enggan Beralih ke Kendaraan Listrik, Luhut: Ya Silakan Saja

Sejak beberapa tahun ke belakang, hubungan kerja sama antar Indonesia dan Tiongkok telah menghasilkan banyak hal. Dari rasa saling percaya di bidang politik, kerja sama dalam bidang ekonomi dan perdagangan, konsolidasi opini publik, dan prospek kerja sama yang luas antar kedua negara.

"Tahun ini juga menandai peringatan sepuluh tahun pembentukan kemitraan strategis komprehensif Indonesia-Tiongkok, dan juga peringatan inisiatif yang dicetuskan Presiden China Xi Jinping terkait Jalur Sutera Maritim Abad 21 di Indonesia," ujar Lu Kang.

Lu Kang juga optimis kerja sama ini memberikan prospek cerah di masa depan.

"Mari kita bergandeng tangan dan bersama-sama memperluas titik-titik kerja sama, memperluas titik temu kepentingan, melanjutkan kerja sama saling menguntungkan, terus memperkaya komunitas Indonesia-Tiongkok dengan masa depan bersama, dan menciptakan lebih banyak manfaat bagi rakyat kedua negara," pungkasnya.

Baca juga: Kata Luhut Soal Insentif Mobil Listrik: Selain ke Masyarakat, Bisa Saja Diberikan ke Industrinya

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com