Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelemahan IHSG Diproyeksi Berlanjut, Simak Rekomendasi Saham dari 2 Analis

Kompas.com - 23/02/2023, 06:40 WIB
Rully R. Ramli,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ditutup melemah pada perdagangan Rabu (22/2/2023). Tercatat kemarin indeks Bursa Efek Indonesia (BEI) terkoreksi 63,44 poin atau 0,92 persen ke 6.809,97.

CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan, pergerakan IHSG saat ini terlihat sedang menguji support level terdekat. Sedangkan gelombang tekanan terlihat belum akan berakhir.

"Namun mengingat masih kuat dan stabilnya kondisi perekonomian Indonesia maka peluang teknikal rebound masih terbuka," kata dia, dalam risetnya, Rabu.

Baca juga: IHSG Ditutup Melemah, Saham ARTO, BRIS, dan KLBF Ambles Lebih dari 5 Persen

Adapun pada perdagangan Kamis (23/2/2023) hari ini, IHSG diproyeksi kembali melemah. William memprediksi, IHSG hari ini bergerak pada rentang 6.747-6.921. 

"Selain itu belum adanya capital inflow secara year to date yang tercatat mengalir deras masuk ke dalam pasar modal Indonesia juga akan turut mewarnai pergerakan IHSG hingga beberapa waktu mendatang," tuturnya.

Pada sesi perdagangan hari ini, William merekomendasikan saham AALI, INDF, TLKM, BBCA, ITMG, ASII, AKRA, dan LSIP.

Senada, Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova memproyeksi IHSG melemah hari ini. Secara teknikal, IHSG akhirnya memperpanjang pembentukan wave b seperti yang sebelumnya diproyeksikan, dan kini menghadapi support di 6.760.

Baca juga: Hillcon Patok Harga Penawaran Umum Perdana Rp 1.250 per Saham

"Adapun penurunan di bawah 6.760 akan membuka jalan untuk melanjutkan wave b menuju 6.712," katanya.

Lebih lanjut Ia bilang, level support IHSG berada di 6.760, 6.712, dan 6.644. Sementara level resisten berada pada 6.866, 6.968, dan 7.000.

"Berdasarkan indikator MACD menunjukan momentum bearish," ucapnya.

Adapun rekomendasi saham Ivan pada hari ini ialah, BBRI (buy on weakness), ADRO (accumulative buy), ASII (accumulative buy), BRPT (buy on weakness), dan SMGR (trading buy).

Baca juga: Gaya Hidup Mewah Anak PNS Pajak Disentil Sri Mulyani, Berapa Gaji Bapaknya?

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis atau sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com