Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Perkembangan AI Bisa Membuat Jumlah PHK Bertambah?

Kompas.com - 23/02/2023, 08:40 WIB
Elsa Catriana,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Indonesia Customer Experience Profesional (ICXP) Sri Safitri mengatakan, dengan adanya perkembangan teknologi khususnya untuk pengalaman pelanggan (customer experience) seperti Artificial Intelligence (AI) mendorong para pelanggan menjadi mandiri dan bisa memecahkan masalah, serta sekaligus memenuhi dari sisi kebutuhan dan waktu pelanggan.

Menurut dia, walaupun sebenarnya AI dikhawatirkan akan mengambil tenaga kerja, tapi sebenarnya ada pekerjaan lain yang tercipta.

"Memang banyak orang menduga dan khawatir kalau dengan adanya pertumbuhan Artificial Intelligence, Sumber Daya Manusia (SDM) tidak lagi dibutuhkan. Tidak, tidak begitu, tidak hilang. Sekalipun ada AI, manusia itu tetap dibutuhkan dan ada pekerjaan lain yang tercipta," ujarnya saat dijumpai di Jakarta, Rabu (22/2/2023).

Baca juga: 3 Tips Mengelola Keuangan Pasca-PHK

Menurut Safitri sekalipun pekerjaan yang bersifat automasi bisa dilakukan oleh teknologi AI, ada hal yang tidak bisa digantikan ketika dikerjakan oleh manusia salah satunya adalah emosi.

Safitri mencontohkan, ketika seseorang dilayani oleh petugas layanan dengan layanan yang baik dan ramah, akan terekam di memori ingatan bahwa layanan yang diberikan bekerdan baik dan memuaskan.

"Tentu hubungan emosi ini tidak bisa didapatkan dari teknologi. Hanya interaksi sesama manusianya yang bisa menciptakan emosi yang terekam di memori otak," jelasnya.

Dia juga mengatakan, AI hanya ahli dalam pekerjaan yang bersifat berulang atau automasi. Sementara pekerjaan yang bersifat memakai intuisi dan kecerdesaan emosional harus dikerjakan oleh manusia.

"Misalnya dia menjadi oparator atau mendesain algoritma itu sendiri, jadi algoritmanya itu harus ada codingnya. Menciptakan mesin learning itu kan harus ada orangnya. Itukan inputan bisa dilakukan programing. Artinya programmer banyak. Selalu ada pekerjaan yang tergantikan," jelas dia.

Baca juga: Atasi Perlambatan Bisnis, News Corp akan PHK Massal 1.250 Pekerjanya

Hal ini juga diamini oleh Co Founder Exotel Sachin Bhatia. Dia mengatakan, AI hanya akan membantu manusia, bukan menggantikan manusia.

"Jadi menurut saya manusia pada akhirnya akan melakukan pekerjaan yang lebih penting dan pekerjaan berulang akan dilakukan oleh AI," kata dia.

Dia menilai, AI memang diciptakan untuk membantu dalam melakukan berbagai hal lebih cepat. Sementara pekerjaan yang lebih mengutamakan emosional tetap akan dikerjakan oleh manusia.

"Ketika ada layanan yang tidak sesuai biasanya orang akan marah dan itu di sisi lain bisa menjadi evaluasi agar layanan yang diberikan bisa diperbaiki. AI bisa mempercepat pekerjaan saya tapi AI tidak bisa meredam kemarahan saya," pungkasnya.

Baca juga: Yahoo Bakal PHK 20 Persen Karyawannya, Pekan Ini Sudah 1.000 Karyawan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Whats New
Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Whats New
Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Whats New
Heboh Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Heboh Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Whats New
KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

Whats New
Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Whats New
Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Whats New
Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Work Smart
Heboh soal Kualifikasi Lowker KAI Dianggap Sulit, Berapa Potensi Gajinya?

Heboh soal Kualifikasi Lowker KAI Dianggap Sulit, Berapa Potensi Gajinya?

Whats New
Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Work Smart
Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Whats New
Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Whats New
Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Whats New
OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

Whats New
Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com