Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Gugat Balik Uni Eropa ke WTO

Kompas.com - 23/02/2023, 19:42 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan, Septian Hario Seto mengatakan bahwa Indonesia baru saja memasukkan gugatan balik untuk Uni Eropa ke World Trade Organization (WTO) terkait dengan kasus anti-dumping produk baja putih atau cold rolled steel (CRS) oleh Eropa.

Gugatan balik tersebut dilayangkan beberapa waktu lalu, dalam kunjungannya ke Brussel, Belgia. Sementara untuk gugatan terkait sawit akan dilakukan dua bulan mendatang.

"Kita kemarin sudah masukan gugatan ke WTO, di mana mereka menerapkan anti dumping yang kita anggap tidak sah. Kasus baru ini sudah kita masukkan ke WTO, kita menggugat Uni Eropa untuk penerapan anti-dumping mereka," kata Seto di Jakarta, Kamis (23/3/2023).

Baca juga: Melawan Uni Eropa dan Membenahi Ekosistem Persawitan Nasional

Seto bilang, kebijakan anti-dumping tersebut merupakan tantangan yang mau tak mau harus dihadapi Indonesia. Hal ini juga ternyata merupakan langkah Uni Eropa dalam melindungi industri baja di wilayahnya.

"Kita tidak bisa diam saja setelah dikenakan anti-dumping ini. Menurut saya janganlah semena-semena, dan ini tidak tepat, sehingga ya kita bawa ke WTO, gugat di pengadilan dia sendiri," kata dia.

Tak hanya soal baja, Seto mengungkapkan gugatan yang dilayangkan juga berkaitan dengan perdagangan sawit. Namun diakui masalah anti-dumping sawit sudah cukup lama diperdebatkan.

Baca juga: RI Tegaskan Tak Ada Niat Boikot Ekspor CPO ke Uni Eropa


"Di sektor sawit juga kita memasukan gugatan, jadi ada dua gugatan baru ke Uni Eropa juga, dan ini harus trade kita harus ditingkatkan," ujar Seto.

Seto memaparkan, pihaknya juga akan melakukan konsultasi terkait gugatan anti dumping produk CRS kepada WTO di bulan depan. Di sisi lain untuk gugatan sawit, akan dilakukan dua bulan mendatang.

"CRS-nya yang sudah, akan kita masukin, dan anti dumping-nya sudah kita maskuin. Untuk sawit mungkin 2 bulan lagi kita submit. (Sejauh ini perdagangan) masih, kan belum ada inkra," tegasnya.

Baca juga: Indonesia dan Malaysia Sepakat Lawan Diskriminasi Sawit oleh Uni Eropa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com