NEW YORK. KOMPAS.com – Produsen pesawat Boeing, menyetop sementara pengiriman pesawat jenis 787 Dreamliners. Administrasi Penerbangan Federal (FAA) mengatakan, hal ini dilakukan usai analisis tambahan pada komponen badan pesawat.
“Dalam meninjau catatan sertifikasi, Boeing menemukan kesalahan analisis oleh pemasok terkait dengan sekat tekanan depan 787. Kami memberi tahu FAA, dan telah menghentikan pengiriman 787. sementara kami menyelesaikan analisis dan dokumentasi yang diperlukan,” kata Boeing mengutip CNBC, Kamis (23/2/2023).
Perusahaan tidak akan dapat melanjutkan pengiriman hingga dapat menunjukkan kepada FAA bahwa masalah tersebut telah diselesaikan.
Baca juga: Boeing Bakal Rekrut 10.000 Pekerja
Tetapi produksi akan terus berlanjut dan Boeing memperkirakan masalah pada 787 tersebut tidak memerlukan pekerjaan tambahan.
“Tidak ada masalah keamanan penerbangan untuk armada yang sedang beroperasi,” kata perusahaan itu.
“Kami berkomunikasi dengan pelanggan kami dan akan terus mengikuti jejak FAA. Sementara pengiriman jangka pendek akan terdampak. Saat ini kami tidak mengantisipasi perubahan prospek produksi dan pengiriman kami untuk tahun ini,” lanjut manajemen Boeing.
Baca juga: Catatan Boeing dan INACA soal Geliat Industri Penerbangan Indonesia
Sebagai informasi, pesawat-pesawat yang sering digunakan untuk rute internasional jarak jauh ini mengalami beberapa masalah selama beberapa tahun terakhir. Sehingga hal ini bukan pertama kalinya pengiriman dihentikan.
Pada Mei 2021, Boeing menghentikan pengiriman pesawat berbadan lebar untuk kedua kalinya dalam waktu kurang dari setahun setelah FAA memutuskan ada masalah dengan metode pabrikan untuk mengevaluasi pesawat.
FAA mengatakan, masalah tersebut terkait dengan masalah jarak yang salah di beberapa bagian pesawat 787, termasuk badan pesawat, yang diakui Boeing sebagai masalah pada tahun 2020, yang memicu penghentian pengiriman selama lima bulan.
Pada Agustus 2022, maskapai ini mengirimkan 787 Dreamliner pertamanya sejak jeda pengiriman terakhir ke American Airlines. Pengiriman tersebut menandai tonggak sejarah bagi perusahaan karena sebagian besar harga pesawat dibayarkan saat diserahkan kepada pelanggan.
Baca juga: Pesawat Boeing 737 dengan Beban Maksimal Bisa Mendarat di Bandara Komodo
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.