Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Apa Itu IHSG, Fungsi, dan Cara Membacanya

Kompas.com - 25/02/2023, 12:08 WIB
Mela Arnani

Penulis

KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) begitu akrab di telinga masyarakat, tapi mungkin belum semua mengetahui apa itu pengertian IHSG.

IHSG adalah indeks yang mengukur kinerja harga seluruh saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).

IHSG menjadi indikator atau acuan pergerakan harga saham-saham yang ada di BEI. Di pasar global, IHSG juga dikenal sebagai Indonesia Composite Index (ICI) atau IDX Composite.

Dilansir dari laman resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), perhitungan IHSG memakai rata-rata berimbang berdasarkan jumlah saham di bursa atau Market Value Average Index.

Data tersebut dihitung setiap hari bursa, pada Senin-Jumat pukul 09.00-16.00 WIB, sehingga menghasilkan data terbaru atau update.

Baca juga: Akhir Pekan, IHSG Ditutup Menguat

Fungsi IHSG

Dilansir dari laman Otoritas Jasa Keuangan (OJK), terdapat beberapa fungsi IHSG seperti mengukur kinerja portofolio, indikator pergerakan pasar modal, hingga melihat perkembangan kondisi ekonomi suatu negara.

  • Kinerja portofolio

Portofoilo saham adalah kumpulan aset investasi saham yang dimiliki perorangan atau perusahaan.

Dengan melihat kinerja IHSG, maka bisa dibuat estimasi keuntungan dari portofolio saham yang dimiliki.

Baca juga: IHSG Parkir di Zona Hijau, Saham ESSA Melesat 12,63 Persen

  • Pergerakan pasar modal

Seperti diketahui, IHSG dihitung dari rata-rata harga saham di bursa secara real time, sehingga bisa menjadi indikator pergerakan pasar modal terkini.

Tren IHSG yang tengah meningkat, bisa dipastikan harga saham dalam pasar modal juga akan meningkat. Sebaliknya, indeks harga saham dalam pasar modal sedang lemah, maka harga saham juga ikut menurun.

Kendati begitu, karena memakai nilai rata-rata, dapat memungkinkan ada saham yang harganya outlier atau berbeda jauh.

Baca juga: IHSG Akhir Pekan Berpotensi Kembali Tertekan

  • Perkembangan kondisi ekonomi suatu negara

IHSG bisa dipakai untuk melihat perkembangan kondisi ekonomi suatu negara seperti aliran modal, pertumbuhan ekonomi, dan penerimaan pajak negara.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memiliki peran besar, sebab semakin tingginya investasi yang ada dalam negara maka aliran modal juga semakin besar.

Dengan modal besar tersebut, perekonomian akan bergerak dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi maupun penerimaan negara melalui pajak yang dibayarkan oleh perusahaan.

Uang pajak ini bisa dipakai pemerintah untuk membuat kebijakan-kebijakan baru yang bertujuan mensejahterakan masyarakat.

Baca juga: Dibuka Menguat, IHSG Mencoba Rebound

Ilustrasi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Cara membaca iHSG.Freepik Ilustrasi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Cara membaca iHSG.
Cara membaca IHSG

Lebih lanjut, grafik IHSG bisa dilihat lewat aplikasi atau situs tempat berinvestasi.

  • IHSG naik

Saat IHSG mempunyai tren naik, umumnya akan dikatakan hijau atau bullish. Dalam kondisi ini, investor disarankan untuk menjual sahamnya agar memperoleh keuntungan.

Selain itu, investor juga bisa memilh untuk melakukan hold, dengan menyimpan dan tidak menjual saham yang dimiliki, dengan harapan harga saham terus meningkat dan memberikan keuntungan lebih besar.

Pada saham juga dikenal istilah stock bubble, yang merupakan peningkatan harga saham tertentu secara signifikan yang terkesan tidak normal dan dapat melebihi harga pasaran saham.

Ini terjadi saat terdapat hal yang tak terduga, sehingga investor perlu lebih hati-hati melihat potensi keuntungan saat IHSG naik, karena bisa saja indeks mengalami bubble yang rawan koreksi.

Baca juga: IHSG Sesi I Ambles 1,27 Persen ke 6.785,84

  • IHSG turun

Saat IHSG turun atau dikatakan merah disebut juga bearish. Ketika berada di kondisi ini, investor disarankan untuk membeli saham atau hold.

Dengan melakukan hold, simpan dan tidak menjual saham yang sudah dimiliki, diharapkan harga saham akan semakin meningkat di masa depan.

Selain itu, ketika IHSG turun direkomendasikan melakukan cut loss, yakni memutuskan untuk menjual saham kembali di saat harga saham relatif turun untuk menghindari kerugian yang lebih besar.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Saham dan Jenisnya

 

Ketika harga saham turun, investor diimbau untuk tidak panik, melainkan bersabar dan melakukan analisis lebih lanjut mengenai portofilio yang dimiliki.

Perlu digarisbawahi, pembelian saham sebaiknya memperhatikan waktu agar memperoleh selisih harga jual dan beli.

Jika nilai jual lebih tinggi, akan mendapatkan keutungan atau capital gain, sedangkan jika nilai jual lebih rendah maka akan mengalami kerugian yang disebut sebagai capital loss.

Itulah ulasan mengenai apa itu pengertian IHSG, fungsi, dan cara membacanya.

Baca juga: Cara Beli Saham, Tips, dan Strateginya

Baca juga: Pahami, Ini Risiko dan Keuntungan Investasi Reksadana

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com