JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perdagangan mengatakan, UMKM memiliki peluang yang luas untuk dapat melakukan ekspor produknya ke pasar internasional.
Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan (Zulhas) mengatakan, total ekspor Indonesia pada tahun 2022 mencapai 291,98 miliar dollar AS. Namun demikian, ia menjelaskan saat ini terdapat perlambatan ekspor ke Amerika Serikat dan wilayah Eropa.
"Kami akan cari pasar-pasar yang non tradisional, itu cocok untuk UMKM. Mana itu? Asia Selatan, yaitu Pakistan, India, dan Bangladesh. Jangan kaget," ujar dia dalam acara Legendary Brand Festival, Sabtu (25/2/2023).
Baca juga: Hadapi Potensi Resesi 2023, Sandiaga Wanti-wanti Lesunya Pasar Ekspor
Ia menjelaskan, perdagangan Indonesia dengan Bangladesh memiliki surplus sampai 2 miliar dollar AS.
Sedangkan, surplus perdagangan dengan Pakistan mencapai 3 miliar dollar AS. Pun, perdagangan Indoensia dengan India juga mencetak surplus sebesar 9 miliar dollar AS.
"Asia Selatan yang tidak kami lirik selama ini. Jadi kalau ekspor ke Bangladesh itu sepatu-sepatu itu laku 10 dollar, 8 dollar. Baju dan Pakaian muslim juga laku 3 sampai 4 dollar laku," imbuh dia.
Zulhas menekankan, pangsa pasar di Asia Selatan memiliki penduduk mencapai 2 miliar. Dengan begitu, produk UMKM Indonesia memiliki pasar yang sangat besar di Asia Selatan.
Lebih lanjut, ia juga menjelaskan pasar benua Afrika juga memiliki potensi yang tinggi. Benua Afrika sendiri disebut memiliki jumlah penduduk sampai 1,3 miliar orang.
Baca juga: Jokowi Tidak Akan Berhenti Larang Ekspor buat Hilirisasi, Meski Digugat WTO
"Banyak, punya uang, bisa beli. Kalau UMKM ekspor ke sana, mereka tidak cerewet. Kalau barat cerewet sekali. Asia Selatan agar cerewet, Afrika sama sekali tidak," urai dia.
Untuk itu, Kemendag juga telah memudahkan ekspor untuk pelaku UMKM, salah satunya dengan perjanjian dagang pembebasan pajak masuk.
"Misalnya Timur Tengah itu bisa lewat UAE, itu pajaknya 0. Jadi UMKM bisa ekpor perhiasan, pakaian, makanan, apa saja tidak ada lagi pajak, zero," tandas dia.
Baca juga: Jokowi Tidak Akan Berhenti Larang Ekspor buat Hilirisasi, Meski Digugat WTO
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.