Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Untar untuk Indonesia
Akademisi

Platform akademisi Universitas Tarumanagara guna menyebarluaskan atau diseminasi hasil riset terkini kepada khalayak luas untuk membangun Indonesia yang lebih baik.

Job Insecurity Karyawan di Tengah PHK Massal

Kompas.com - 27/02/2023, 06:28 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Berdasarkan beberapa penelitian terdahulu terdapat tiga faktor yang menjadi penyebab timbulnya atau meningkatnya job insecurity.

Shoss (2017) menjelaskan faktor yang menjadi penyebab muncul atau meningkatnya job insecurity, dibedakan dari faktor sosial dan lingkungan, organisasi, serta individu.

Faktor pertama adalah faktor sosial dan lingkungan, job insecurity cenderung meningkat dengan meningkatnya tingkat pengangguran nasional (Anderson & Pontusson, 2007).

Job insecurity juga terjadi sebagai tanggapan terhadap perubahan teknologi dalam lingkungan bisnis seperti globalisasi.

Hal ini berkontribusi pada penurunan industri dan pekerjaan, menyusutnya permintaan, dan outsourcing tenaga kerja, sehingga berkontribusi pada meningkatnya job insecurity (Jiang et al., 2013; Lübke et al., 2014).

Faktor kedua pada tingkat perusahaan atau organisasi. Karyawan-karyawan dengan posisi kerja tidak tetap juga cenderung memiliki job insecurity yang lebih tinggi (Keim et al., 2014).

Karyawan yang bekerja pada organisasi yang menggunakan sistem ranking/peringkat, dan memiliki budaya kompetitif, akan cenderung mengalami job insecurity yang lebih tinggi.

Hubungan yang buruk dengan supervisor dapat menjadi ancaman yang menyebabkan tingginya job insecurity (Shoss, 2017).

Studi yang dilakukan oleh O’Neill dan Sevastos (2013) melaporkan bahwa karyawan merasa tidak aman tentang masa depan pekerjaan mereka ketika mereka merasa bahwa atasan menghindari mereka.

Faktor individual yang juga berpotensi pada peningkatan job insecurity yang dialami seseorang adalah ciri-ciri kepribadian.

Debus et al. (2013) menemukan bahwa trait kepribadian terkait negatif affect, locus of control, rendahnya self-evaluation serta self-esteem, dan kelelahan emosional juga berkontribusi pada tingginya job insecurity.

Di sisi lain, job insecurity juga memiliki berbagai macam dampak yang dapat memengaruhi karyawan.

Pertama, apabila merujuk pada penelitian Piccoli et al. (2017) diketahui bahwa job insecurity memiliki hubungan yang signifikan negatif dengan task performance dan organizational citizenship behaviour atau contextual performance.

Task performance didefinisikan sebagai perilaku yang secara langsung berkontribusi pada inti teknis organisasi dan dianggap sebagai perilaku kerja yang paling tidak bebas.

Contextual atau extra-role performance diasosiasikan dengan tingkat usaha atau ketekunan yang diberikan seseorang melebihi apa yang dibutuhkan secara formal.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com