Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dongkrak Produktivitas, Kebun Kelapa Sawit Rakyat Bakal Diremajakan

Kompas.com - 27/02/2023, 15:59 WIB
Elsa Catriana,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pertanian Syahrul Yasil Limpo (Mentan SYL) mengatakan akan melaksanakan program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) untuk mendongkrak produktivitasnya.

"Pemerintah melakukan upaya perbaikan dari sektor hulu perkebunan kelapa sawit rakyat dengan cara penggantian tanaman tua atau tidak produktif melalui program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR),” ujarnya dalam jumpa pers virtual, Senin (27/2/2023).

Dia mengatakan, kontribusi kelapa sawit saat ini ditopang luas areal kelapa sawit nasional yang mencapai 16,38 juta hektar. Dari jumlah ini, sekitar 6,9 juta hektar merupakan milik kebun sawit rakyat.

Baca juga: Percepat Integrated Farming, Kementan Dorong LLF Buka Peluang Ekspor Produk Pertanian Indonesia

Sementara untuk produktivitas sawit nasional baru mencapai 3–4 ton per hektar setara crude palm oil (CPO). Dengan jumlah produksi itu, kata Mentan, masa depan sawit rakyat Indonesia akan terancam jika tidak melakukan suatu langkah komprehensif.

"Kami harus pastikan program PSR dapat berjalan dengan baik. Saya percaya forum PSR ini akan menghasilkan sesuatu yang dapat bermanfaat bagi rakyat Indonesia," kata syahrul.

Mentan menyebutkan, dari luas areal sawit rakyat yakni 6,9 juta hektar, setidaknya terdapat 2,8 juta hektar yang potensial untuk diremajakan.

Adapun peningkatan produksi kelapa sawit akan memanfaatkan dana Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP-KS) melalui program PSR yang dimulai sejak 2017.

Sasaran program PSR adalah kebun-kebun sawit rakyat dengan tanaman tua atau lebih dari 25 tahun, produktivitas rendah, dan sudah waktunya diremajakan.

Baca juga: Dongkrak Produktivitas Kebun Sawit, Mentan SYL Pastikan Akan Laksanakan PSR


Setiap tahun program PSR menargetkan peremajaan perkebunan seluas 180.000 hektar yang tersebar di 21 provinsi sentra kelapa sawit.

Pemerintah pun melakukan koordinasi dengan dinas yang membidangi perkebunan tingkat provinsi dan kabupaten, Asosiasi Petani Kelapa Sawit Perkebunan Inti Rakyat (Aspek PIR), Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo), Perusahaan Perkebunan dalam rangka koordinasi, dan sinkronisasi data potensi peremajaan sawit rakyat.

Sementara itu, Direktur Jenderal (Dirjen) Perkebunan Andi Nur Alam Syah mengatakan, program PSR merupakan momentum perbaikan tata kelola perkebunan sawit rakyat secara berkelanjutan.

Tidak hanya itu, kata dia, program PSR juga dilakukan sebagai wujud komitmen bersama meningkatkan produktivitas kebun rakyat yang pada akhirnya untuk peningkatan kesejahteraan pekebun.

Baca juga: Indonesia dan Malaysia Sepakat Lawan Diskriminasi Sawit oleh Uni Eropa

Menurut Andi Nur Alam Syah, PSR tidak bisa hanya dipandang sebagai cara memperbaiki tanaman kelapa sawit yang sudah tua atau tidak produktif saja.

Lebih dari itu, kata Andi, PSR harus mampu menciptakan inovasi, optimalisasi sumber daya lahan, serta pemberdayaan bagi petani sawit.

Lahan PSR dapat dioptimalkan untuk memberikan tambahan pendapatan bagi peserta PSR, seperti integrasi dengan tanaman sela (tanaman palawija) dan juga dengan ternak.

"Hari ini secara khusus saya mengajak semua pihak yang terlibat dalam program PSR menjadikan hari ini sebagai momentum kebangkitan Program PSR dan perbaikan tata kelola sawit,” ungkapnya.

Baca juga: Airlangga Sebut RI Tak Akan Setop Ekspor Sawit ke Eropa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com