Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani: Ekonomi Global Bakal Lebih Baik Dibandingkan Prediksi Resesi

Kompas.com - 28/02/2023, 16:30 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan ekonomi global pada 2023 akan lebih baik dibandingkan ramalan bakal terjadi resesi global.

Kendati demikian, kondisi perekonomian tahun ini tetap tumbuh lebih lambat dibandingkan kondisi saat pemulihan ekonomi yang bisa tumbuh 5-6 persen, dan dibandingkan kondisi normal yang dapat tumbuh 4-5 persen.

Hal ini dia ungkapkan setelah dia mengadakan pertemuan G20 di India bersama menteri-menteri dan gubernur bank sentral beberapa waktu lalu.

Baca juga: Diminta Sri Mulyani, Klub Moge Pegawai Pajak Resmi Dibubarkan

"I think the economy will going to be relatively baik tahun 2023 dibandingkan prediksi resesi dunia. Tapi relatif lebih baik itu 1,7 persen atau 2 persen growth, which is lower than kondisi waktu recovery atau dalam situasi normal," ujarnya saat acara Economic Outlook 2023 CNBC Indonesia di di St. Regis Hotel Jakarta, Selasa (29/2/2023).

Kondisi ekonomi global yang lebih baik ini terlihat dari kondisi ekonomi berbagai negara seperti Amerika Serikat (AS) yang sempat diprediksi akan terjadi resesi.

Berdasarkan keterangan yang dia terima dari Menteri Keuangan AS Janet Yellen, ekonomi AS akan soft landing di mana inflasi dapat turun tanpa menyebabkan resesi.

Baca juga: Tanya Sumber Kekayaan Dirjen Pajak, Sri Mulyani: Saya Yakin Dia Benar


Dia mengakui, kenaikan suku bunga acuan AS sebesar 4,5 persen berdampak pada pasar saham, pasar utang, dan nilai tukar di berbagai negara tapi ini tidak berdampak pada pertumbuhan ekonomi AS.

Dia bilang ekonomi AS tetap tumbuh tinggi dan inflasi perlahan turun meski tetap berada di level yang lebih tinggi dari yang diinginkan yakni 2 persen.

"Jadi kesimpulannya, kalau negara Amerika kemungkinan soft landing that's a good news karena berarti ekonomi dunia tidak terlalu buruk," ucapnya.

Baca juga: Sri Mulyani sebut APBN Akan Terus Danai Proyek Strategis Nasional

Kabar baik lainnya datang dari Republik Rakyat Tiongkok (RRT) atau China yang telah membuka ekonominya setelah pandemi Covid-19. Diperkirakan kebijakan ini akan berdampak positif pada ekonomi dunia pada kuartal II atau semester I-2023.

Tidak hanya AS, ekonomi Eropa saat ini juga sudah jauh lebih baik dan tidak seburuk kondisi sebelumnya. Meskipun negara-negara Eropa sempat dihantam oleh harga minyak dunia yang sempat naik 3-5 kali lipat.

"Jadi ini memberikan harapan kalau Amerika, Eropa, RRT baik, India tetap tumbuh bagus," tukasnya.

Baca juga: Profil Belasting Rijder, Klub Moge DJP yang Dibubarkan Sri Mulyani

Kendati demikian, inflasi masih menjadi faktor yang perlu tetap diperhatikan lantaran kenaikan harga tidak hanya disebabkan dari sisi permintaan tetapi juga dari sisi penawaran.

Sisi penawaran ini dapat terganggu akibat adanya ketegangan geopolitik yang salah satunya disebabkan oleh perang antara Rusia dan Ukraina.

Baca juga: Viral Foto Dirjen Pajak Naik Moge, Sri Mulyani Minta Klub Motor DJP Dibubarkan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Whats New
Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Whats New
Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Whats New
Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Whats New
Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Whats New
Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Whats New
KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

Whats New
Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Whats New
Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Whats New
Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Work Smart
Heboh soal Kualifikasi Lowker KAI Dianggap Sulit, Berapa Potensi Gajinya?

Heboh soal Kualifikasi Lowker KAI Dianggap Sulit, Berapa Potensi Gajinya?

Whats New
Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Work Smart
Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Whats New
Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Whats New
Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com