Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank BTPN Bukukan Laba Bersih Rp 3,10 Triliun pada 2022, Naik 16 Persen

Kompas.com - 01/03/2023, 10:00 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank BTPN Tbk mencatatkan laba bersih sebesar Rp 3,10 triliun pada 2022. Capaian ini tumbuh 16 persen dari laba bersih 2021 yang sebesar Rp 2,67 triliun.

Direktur Utama Bank BTPN Henoch Munandar mengatakan, laba bersih ini didapatkan seiring dengan upaya berbagai pihak menjaga resiliensi ekonomi akibat dampak berkepanjangan pascapandemi Covid-19.

"Pencapaian ini menjadi kebanggaan bagi kami dalam menyambut optimisme perekonomian 2023," ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (28/2/2023).

Baca juga: Gelar Umrah 1 Pesawat, BTPN Syariah Berangkatkan 320 Nasabah Inspiratif

Kenaikan laba bersih ini terutama ditopang oleh peningkatan pendapatan operasional dan penurunan biaya kredit. Pendapatan operasional naik 4 persen menjadi Rp 13,69 triliun, sementara biaya kredit turun 13 persen menjadi Rp 1,84 triliun.

Pertumbuhan pendapatan operasional didorong oleh naiknya pendapatan bunga bersih sebesar 5 persen menjadi Rp 11,68 triliun dan peningkatan pendapatan operasional lainnya sebesar 3 persen menjadi Rp 2,01 triliun tahun lalu.

Hal ini sejalan dengan peningkatan permintaan atas pembiayaan syariah dan kredit di segmen korporasi, masing-masing sebesar 10 persen dan 13 persen.

Namun, beban bunga mengalami peningkatan sebesar 17 persen menjadi Rp 4,22 triliun sepanjang 2022, terutama dalam komponen beban bunga dalam mata uang asing sebagai dampak dari kenaikan suku bunga acuan Amerika Serikat.

Baca juga: Naik 21,9 Persen, Laba Bersih BTPN Syariah 2022 Capai Rp 1,78 Triliun


Selain itu, Bank BTPN juga membukukan peningkatan aset sebesar 9 persen menjadi Rp 209,17 triliun per akhir 2022, naik dari Rp 191,92 triliun akhir tahun 2021.

Apapun total kredit yang disalurkan Bank BTPN mengalami peningkatan sebesar 8 persen ke posisi Rp 146,12 triliun per akhir Desember 2022, dari Rp 135,60 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Lebih lanjut, Bank BTPN berhasil menjaga kualitas kredit tetap baik, seperti tercermin dari rasio gross kredit bermasalah (non performing loan/NPL) yang berada di level 1,43 persen akhir 2022, turun dibandingkan dengan 1,68 persen pada periode yang sama tahun lalu dan lebih rendah dibanding rata-rata industri perbankan yang sebesar 2,44 persen pada akhir 2022.

Bank BTPN mengoptimalkan jumlah dana pihak ketiga (DPK) melalui penyesuaian kebutuhan pendanaan kredit dan juga kebutuhan likuiditas bank, sehingga DPK Bank BTPN tercatat meningkat sebesar 5 persen menjadi Rp 114,87 triliun pada akhir 2022.

Baca juga: Bank BTPN Pastikan Penuhi Ketentuan Free Float Sebelum Desember 2023

Pertumbuhan DPK ini disumbang oleh saldo CASA yang meningkat sebesar 6 persen menjadi Rp 40,16 triliun dan time deposit yang naik 4 persen menjadi Rp 74,70 triliun pada akhir tahun lalu. Rasio CASA pun sedikit meningkat dari 34,6 persen menjadi 35 persen.

Bank BTPN juga berhasil menjaga rasio likuiditas dan pendanaan berada di tingkat yang sehat, dengan liquidity coverage ratio (LCR) mencapai 229,3 persen dan net stable funding ratio (NSFR) 133,7 persen pada posisi 31 Desember 2022. Perseroan mencatat rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) 27,3 persen.

Kinerja Layanan Digital Jenius

Sebagai salah satu pionir dalam layanan perbankan digital di tanah air dan memahami menguatkan tren transformasi digital yang akan terus berlanjut di 2023, Bank BTPN terus meningkatkan keandalan Jenius dengan beragam fiturnya.

Jenius mencatatkan pertumbuhan jumlah registered user hampir 20 persen menjadi 4,4 juta akhir 2022, dari 3,7 juta satu tahun sebelumnya.

DPK yang dikelola Jenius juga tumbuh 52 persen menjadi Rp 23,7 triliun dan total kredit yangdisalurkan melalui Jenius (Flexi Cash) tercatat di level Rp 1 triliun, tiga kali dari posisi setahun sebelumnya.

Baca juga: BTPN dan SMBC Beri Pembiayaan Hijau Rp 1,4 Triliun ke PLN

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com