Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut: "Groundbreaking" PLTA Mentarang Induk Jadi Tonggak Sejarah Transisi Energi dan Reindustrialisasi di RI

Kompas.com - 01/03/2023, 15:46 WIB
Ade Miranti Karunia,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

TARAKAN, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) di agenda peletakkan batu pertama (groundbreaking) PLTA Mentarang Induk di Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara.

Luhut bilang, PLTA tersebut akan menjadi pembangkit listrik energi air terbesar di Indonesia dengan kapasitas 1.375 megawatt (MW).

"PLTA Mentarang Induk yang berkapasitas 1.375 MW ini akan menjadi PLTA terbesar di Indonesia saat selesai konstruksinya pada tahun 2029-2030 nanti. Karena itu, groundbreaking hari ini akan menjadi tonggak sejarah penting bagi integrasi antara transisi energi dan re-industrialisasi Indonesia," ucapnya dikutip dari Instagram Luhut, Rabu (1/3/2023).

Baca juga: Telan Dana Rp 40 Triliun, PLTA Mentarang Induk Ditargetkan Beroperasi di 2030

Menurutnya, pembangunan PLTA Mentarang Induk cukup menantang. Selain nilai investasinya yang besar mencapai Rp 40 triliun, lokasinya pun juga cukup terpencil.

PLTA Mentarang Induk merupakan bisnis patungan atau konsorsium antara Indonesia dengan Malaysia.

"Namun saya bersyukur karena kerja keras penuh semangat kami didukung oleh stakeholder yang sudah mumpuni perihal kompetensi dan komitmennya seperti PT Adaro, KPP Group dan Serawak Energy. Dengan begitu proyek kerja sama ekonomi amat penting antara Indonesia dan Malaysia ini bisa cepat dimulai," ungkap Luhut.

Baca juga: Jokowi Sebut di Kaltara Bakal Dibangun Pabrik Baterai EV, Alumunium, dan Petrokimia

Mantan Menko Polhukam ini pun memastikan tidak ada proyek pemerintah yang bakal mangkrak. Maka dari itulah, PLTA ini berani untuk dilakukan groundbreaking.

"Kami tidak akan mengusulkan groundbreaking ini jika tidak memiliki keyakinan berdasarkan kajian dan bukti-bukti yang ada bahwa proyek ini dapat diselesaikan sehingga tidak ada satupun proyek pemerintah yang mangkrak," ujar Luhut.

Baca juga: Resmikan PLTB Sidrap, Jokowi Merasa Seperti di Belanda

 


Selain itu, Luhut juga meminta kepada PT Kayan Hydropower Nusantara agar pembangunan PLTA ini mengikuti prinsip-prinsip sustainabilitas serta pelestarian lingkungan sesuai peraturan dan best practices yang sudah diterapkan di seluruh dunia.

"Inilah legacy penting yang akan diwariskan oleh Presiden Joko Widodo untuk bangsa ini bagi generasi mendatang, sebuah upaya awal mewujudkan pembangunan industri hijau yang kompetitif sebagai motor kemajuan bangsa Indonesia di masa depan," katanya.

Sebelumnya, Presiden Jokowi mengatakan, PLTA Mentarang Induk di Malinau ini bakal terintegrasi dengan Kawasan Industrial Park Indonesia (KIPI) di Kabupaten Bulungan, Kaltara. Presiden berharap PLTA tersebut mulai beroperasi 7 tahun kedepan atau tepatnya pada 2029-2030.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com