Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Catatan BPS: Pemerintah Perlu Waspadai Inflasi Tinggi Saat Ramadan

Kompas.com - 01/03/2023, 17:40 WIB
Yohana Artha Uly,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) memberikan catatan kepada pemerintah untuk mewaspadai lonjakan inflasi di bulan Ramadan. Hal ini mengingat sejumlah komoditas akan mengalami kenaikan harga sejak jelang Ramadan.

Seperti diketahui sebentar lagi akan memasuki bulan Ramadan, yang pada tahun ini jatuh di sepanjang Maret-April mendatang.

"Tingkat inflasi patut diwaspadai karena kecenderungannya lebih tinggi pada bulan-bulan Ramadan," ujar Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini dalam konferensi pers, Rabu (1/3/2023).

Ia menyebutkan, umumnya komoditas yang perlu diwaspadai karena dominan menyumbang inflasi pada bulan Ramadan yakni bahan bakar rumah tangga, minyak goreng, hingga daging ayam ras. Hal ini berkaca dari pola pada tahun-tahun sebelumnya.

Baca juga: BPS: Beras, Rokok, Jadi Penyebab Inflasi Februari 2023 Capai 5,47 Persen

Secara rinci, pada 2019, bulan Ramadan terjadi pada Mei dengan tingkat inflasi sebesar 0,68 persen (month to month/mtm). Saat itu, kenaikan harga terjadi terjadi pada cabai merah 0,10 persen, daging ayam ras 0,05 persen, bawang putih 0,04 persen, angkutan antar kota 0,04 persen, dan telur ayam ras 0,02 persen.

Lalu di Ramadan tahun 2020 yang jatuh di April, terjadi kenaikan inflasi sebesar 0,08 persen (mtm). Utamanya didorong kenaikan harga oleh komoditas bawang merah 0,08 persen, emas perhiasan 0,06 persen, gula pasir 0,02 persen, serta bahan bakar ruta, pepaya, dan rokok kretek filter yang masing-masing sebesar 0,01 persen.

Baca juga: BPS: Inflasi Februari 2023 Capai 5,47 Persen

Kemudian pada Ramadan 2021 yang juga jatih di April, tercatat laju inflasinya sebesar 0,13 persen (mtm). Saat itu, inflasi utamanya didorong kenaikan harga daging ayam ras 0,06 persen, minyak goreng, jeruk, bahan bakar ruta, emas perhiasan, dan anggur yang masing-masing sebesar 0,01 persen.

Serta pada Ramadan 2022 lalu yang jatuh di April, tingkat inflasinya tercat sebesar 0,16 persen. Inflasi itu utamanya didorong kenaikan harga minyak goreng 0,19 persen, bensin 0,16 persen, daging ayam ras 0,09 persen, tarif angkutan udara 0,08 persen, bahan bakar ruta 0,03 persen, dan telur ayam ras sebesar 0,02 persen.

"Jadi berdasarkan tren beberapa tahun terakhir ini, terlihat bahwa inflasi pada bulan Ramadan perlu dikelola dengan mengendalikan harga-harga komoditas yang kemungkinan akan dominan mendorong inflasi," pungkas Pudji.

Baca juga: Kemenhub Dukung KCI Impor KRL Bekas dari Jepang

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com