JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah berencana untuk memberikan bunga kredit 0 persen untuk pelaku usaha mikro melalui Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) seperti BNI, BRI, BTN, dan Bank Mandiri.
Program ini diusulkan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir agar dapat menekan bunga kredit UMKM lebih murah.
Adapun pemberian bunga 0 persen untuk kredit mikro ini akan direalisasikan dengan pemberian dana murah dari Bank Indoensia (BI) kepada bank Himbara.
Baca juga: Sebelum Ambil KPR, Pentingnya Punya Asuransi Jiwa Kredit bagi Debitor
Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan, jika skema pemberian kredit mikro ini melalui BI maka ini dapat berpengaruh ke inflasi.
"Kalau lewat BI, ini sama saja cetak uang. Nanti bisa pengaruh ke moral hazard dan bisa pengaruh ke inflasi karena uang beredarnya naik," ujar Bhima melalui sambungan telepon kepada awak media, Kamis (2/3/2023).
Dia mengungkapkan, pemberian dana murah dari BI ke Himbara kemungkinan akan dilakukan melalui dua cara.
Pertama, dengan membeli surat utang yang diterbitkan Himbara. Kedua, BI langsung memberikan fasilitas kredit kepada Himbara.
Baca juga: Proses Bank BUMN Beri Kredit Ternyata Tak Mudah, Harus Terapkan Prinsip Kehati-hatian
Apapun caranya, BI tetap harus mencetak uang untuk memberikan dana murah ke bank Himbara. Hal ini sama dengan saat BI membeli surat berharga negara (SBN) dalam rangka burden sharing (berbagi beban) untuk membiayai penanganan Covid-19.
"Jadi ini jalan pintas ini pakai uang BI, burden sharing juga kan. burden sharing-nya lewat APBN, kalau sekarang burden sharing-nya lewat bank BUMN. Sama saja," ucapnya.
Melihat hasil burden sharing selama pandemi Covid-19 kemarin, menurutnya tidak dapat meredam inflasi.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), selama 2022 inflasi indeks harga konsumen (IHK) tetap tinggi di level 5,51 persen secara tahunan (yoy). Bahkan meningkat dibandingkan inflasi IHK 2021 sebesar 1,87 persen.
Baca juga: Bantu Kredit Rumah Masyarakat Berpenghasilan Rendah, SMF Terbitkan Obligasi Rp 2 Triliun
Dengan demikian, jika program bunga 0 persen kredit mikro ini direalisasikan, dia khawatir inflasi tahun ini justru akan lebih tinggi dibandingkan tahun lalu.
"Hasilnya burden sharing pas pandemi kemarin itu inflasi kita kan tidak turun. Jadi ditambah program BI dari BUMN, ini inflasi kita itu bisa meledak bahkan di atas 6-7 persen karena uang beredar lebih banyak," pungkasnya.
Baca juga: Promo BCA untuk Kredit Kendaraan Bermotor
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.