JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah memutuskan untuk melarang ekspor bauksit mulai Juni 2023. Kebijakan ini sebagai upaya hilirisasi komoditas tambang, sehingga tak lagi di ekspor dalam bentuk ore atau belum diproses.
Mengutip laman The International Aluminium Institute, bauksit adalah logam yang mengandung aluminium, bohmite, dan diaspore. Ketiganya merupakan bahan dasar pembuatan logam aluminium yang banyak digunakan sebagai campuran pembuatan besi baja.
Menurut Booklet ESDM Bauksit 2020, pengolahan bauksit dilakukan mulai dari pemurnian untuk memperoleh alumina dan dilebur untuk membuat aluminium. Adapun untuk menghasilkan 1 ton alumina dibutuhkan 2-3 ton bauksit.
Baca juga: RI Larang Ekspor Bauksit, Menteri Bahlil: Silakan Kalau Mau Protes
Aluminium itu digunakan untuk banyak hal, mulai dari produksi kendaraan, bangunan, hingga perlengkapan dapur.
Kementerian ESDM mencatat, kebutuhan alumunium paling banyak digunakan untuk sektor transportasi dengan porsi 29 persen, bangunan dan konstruksi 25 persen, kemasan 12 persen dan kelistrikan 11 persen. Barang tahan lama dan lain-lain masing-masing sebesar 7 persen.
Bauksit yang sudah diolah dan menjadi alumunium pun dapat digunakan untuk pembuatan pelaratan rumah tangga, seperti sendok, garpu, hingga pisau. Selain itu, alumunium bisa diolah menjadi kemasan kaleng untuk makanan maupun minuman.
Baca juga: Ada Negara Protes RI Larang Ekspor Bauksit, Bahlil: Itu Urusan Mereka
Jika melihat banyaknya manfaat bauksit, maka tak heran jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) berulang kali menegaskan bahwa bauksit harus diolah terlebih dahulu di dalam negeri. Setelah diolah dan memiliki nilai tambah barulah bisa di ekspor.
Kepala Negara itu memperkirakan, industrialisasi bauksit di dalam negeri bakal meningkatkan pendapatan negara hingga Rp 41 triliun. Ia bilang, saat ini pendapatan negara dari ekspor bauksit tercatat sebesar Rp 21 triliun.
"Dari industrialisasi bauksit di dalam negeri ini kita perkirakan pendapatan negara akan meningkat dari Rp 21 triliun menjadi sekitar kurang lebih Rp 62 triliun," ujar Jokowi dalam keterangan pers di Istana Merdeka, Rabu (21/12/2022).
Baca juga: Daftar Daerah Penghasil Bauksit di Indonesia Terbesar
Masih mengutip booklet ESDM, disebutkan bahwa cadangan bijih bauksit Indonesia sebesar 1,2 miliar ton atau 4 persen dari total cadangan dunia yang sebesar 30,39 miliar ton.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.