KOMPAS.com - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengaku sangat terganggu dengan fenomena PNS Kementerian Keuangan (Kemenkeu) maupun anggota keluarganya yang hobi pamer gaya hidup mewah.
Menurut dia, sebagai kementerian yang mengelola pemasukan dan pengeluaran negara, institusinya sangat mengedepankan kepercayaan masyarakat sebagai harga mati.
Gaya hidup yang dipamerkan PNS Kemenkeu dan keluarganya bisa membuat sentimen negatif di masyarakat, sehingga bermunculan anggapan kalau uang pajak yang dibayarkan rakyat bukan untuk pembangunan sepenuhnya, tapi malah dikorupsi.
"Itu kan harapan dan kerangka disiplin yang adil, jadi saya katakan waktu Anda masuk di Kemenkeu dan di sumpah menjadi ASN, pejabat Anda tidak bisa menghindar dari harapan masyarakat itu," ujar Sri Mulyani dikutip dari siaran Rosi KOMPAS TV, Jumat (3/3/2023).
Baca juga: Profil Belasting Rijder, Klub Moge DJP yang Dibubarkan Sri Mulyani
Ia bilang, PNS yang bekerja di Kementerian Keuangan sangat tidak elok memamerkan harta kekayaan maupun gaya hidup mewah, lantaran besarnya nominal remunerisasi gaji mereka dibayarkan dari uang pajak rakyat.
Sri Mulyani sendiri mengaku, ia selama ini sama sekali tak pernah memamerkan harta kekayaannya. Bukan karena alasan pencitraan sebagai pejabat publik, namun lebih karena etika yang dianggap tidak pantas.
"Kalau Anda tidak bisa seperti itu, Anda tidak pantas jadi bendahara negara. Bisa dibayangkan ada bendahara negara dan jajaran Kemenkeu berulah, mana mungkin kita bisa dipercaya," ujar Sri Mulyani.
Dia menegaskan, semua ASN yang bekerja di Kementerian Keuangan, dilarang memamerkan gaya hidup mewah karena bakal melukai perasaan pada pembayar pajak.
Baca juga: Profil Eko Darmanto, Kepala Bea Cukai DIY yang Hobi Pamer Harta
"Ini adalah konsekuensi yang sangat logis bahwa kalau anda bekerja di Kemenkeu," sambung dia.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini sangat memahami kekecewaan dan kemarahan masyarakat kepada Kemenkeu atas prilaku keluarga mantan pejabat Dirjen Pajak Rafael Alun Trisambodo (RAT) yang pamer harta dan kasus penganiayaan yang menjerat anak RAT sebagai tersangaka.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.