Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Penuhi Kebutuhan Pasar Kopi, Mentan SYL Upayakan Tingkatkan Minat Milenial Jadi Petani Kopi

Kompas.com - 03/03/2023, 13:40 WIB
Dwi NH,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) terus mendorong dan meningkatkan minat generasi milenial terhadap pertanian, termasuk perkebunan kopi.

Mengapa kopi, sebab komoditas ini memiliki pasar yang luas sehingga termasuk produk terlaris dan dicari di pasar domestik maupun mancanegara.

Untuk memenuhi kebutuhan pasar kopi dibutuhkan ketersediaan bahan baku. Terkait hal ini, Mentan SYL berharap petani muda terjun langsung menggali potensi dan mengembangkan kopi Indonesia.

Peningkatan minat generasi milenial terhadap perkebunan kopi, salah satunya bertujuan untuk meningkatkan konsumsi kopi dalam negeri.

“Ini akan terus kami dorong memperkenalkan kopi Indonesia kepada generasi muda. Jadikan konsumsi kopi sebagai tren gaya hidup,” ujar SYL dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (3/3/2023).

Selain itu, lanjut dia, pihaknya akan mempercepat pengembangan kopi seiring dengan perubahan era digital saat ini.

SYL mengungkapkan bahwa hal tersebut bisa direalisasikan, salah satunya dengan melakukan penguatan kelembagaan dan keterlibatan generasi muda untuk meningkatkan produksi, produktivitas, nilai tambah, dan daya saing komoditas perkebunan.

Baca juga: Biosaka, Produk Kearifan Lokal yang Bisa Meningkatkan Produktivitas Pertanian

“Kopi terbukti memiliki pasar yang sangat luas, bahkan kopi termasuk produk terlaris dan dicari di pasar domestik maupun mancanegara,” ujarnya.

Menurut data International Coffee Organization (ICO), pada periode 2020-2021, konsumsi kopi Indonesia mencapai rekor terbesarnya dalam satu dekade terakhir, yaitu sebesar 5 juta ton kantong (@konversi kilogram (UK) 60 kg) dan menempatkan Indonesia berada pada peringkat kelima terbesar konsumen kopi dunia.

Jumlah konsumsi kopi Indonesia tersebut meningkat 4 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

“Kami memprediksi tahun ini (2023), konsumsi (kopi) bisa di atas 400.000 ton. Saat ini Indonesia hanya mengekspor kopi sekitar 49 persen dari produksi nasional sehingga memang lebih dominan menjadi konsumsi domestik,” jelas SYL.

Baca juga: Luhut: Kenaikan Harga Minyakita akibat Pasokan Domestik Kurang

Pentingnya regenerasi petani

Ilustrasi para mahasiswa sedang meneliti tanaman kopiDOK. Kopi Dari Timur Ilustrasi para mahasiswa sedang meneliti tanaman kopi

Direktur Jenderal Perkebunan (Dirjenbun) Andi Nur Alam Syah mengatakan bahwa regenerasi petani sangatlah penting dan butuh perhatian serius.

“(Ini) karena generasi mendatang akan merasakan juga dampak ke depannya. Tentu diharapkan mereka dapat sukses menjadi petani muda berbakat," imbuhnya.

Oleh karena itu, lanjut Andi Nur, Kementan harus segera mendorong minat dan ketertarikan generasi muda untuk mau berkontribusi dan menggeluti bidang perkebunan.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com