JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan pertambangan tembaga dan emas PT Amman Mineral Nusa Tenggara mulai membangun Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) berkapasitas 450 MW (gross).
Fasilitas ini bertujuan untuk menopang berkembangnya kegiatan operasional perusahaan, yang terdiri dari penambangan, pengolahan, hingga operasional smelter yang saat ini sedang dibangun.
PLTGU ini akan menggantikan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berbahan bakar batu bara dengan kapasitas 120 MW, yang saat ini menyuplai listrik untuk operasional PT Amman.
Baca juga: Amman Mineral Berencana IPO, OJK Kaji Dokumen Pernyataan Pendaftaran
Presiden Direktur PT Amman Rachmat Makkasau mengatakan, PLTGU tersebut dirancang dengan konfigurasi dua blok, yang terdiri atas tiga generator turbin gas, tiga generator uap pemulihan panas dan satu turbin uap.
Dia menjelaskan, efisiensi termal PLTGU ini akan menjadi salah satu yang tertinggi di kawasan Asia Tenggara untuk pembangkit listrik industri.
“Amman menggunakan turbin gas paling efisien serta teknologi mutakhir untuk low-NOx burner, demi memastikan perusahaan kami mematuhi pedoman emisi lingkungan yang paling ketat, seperti standar Eropa atau IFC/World Bank," kata Rachmat dalam siaran pers, Jakarta, Jumat (3/3/2023).
Baca juga: Realisasi Investasi Smelter Amman Mineral Capai 51 Persen pada Januari 2023
"Melalui inisiatif ini, Amman akan menjadi salah satu perusahaan pertama di Nusa Tenggara Barat yang melakukan transisi ke energi yang lebih bersih dengan emisi karbon yang lebih rendah,” lanjut dia.
Merujuk laporan yang dirilis oleh International Energy Agency (IEA) pada 2019 bertajuk The Role of Gas in Today’s Energy Transitions, gas rata-rata menghasilkan emisi 33 persen lebih sedikit daripada batu bara per unit panas yang digunakan di industri dan bangunan serta, emisi 50 persen lebih sedikit daripada batu bara per unit listrik yang dihasilkan.
Sebelumnya, pada Juni 2022, Amman telah mulai mengoperasikan pembangkit listrik tenaga surya (Solar PV power plant) terbesar di Indonesia saat ini untuk operasional pertambangan, dengan kapasitas 26,8 Megawatt peak.
Baca juga: Menteri KKP Minta Perusahaan Tambang Wajib Kantongi Izin Pemanfaatan Ruang Laut
Transformasi menuju energi bersih ini dilakukan sebagai bagian dari praktik pertambangan yang baik atau good mining practice.
“Melalui investasi di pembangkit listrik energi bersih, kami berharap industri pertambangan turut mengambil bagian dalam menahan laju perubahan iklim, serta ancaman terhadap keanekaragaman hayati, sembari mendukung pertumbuhan ekonomi nasional,” kata Rachmat.
Baca juga: Komisi VII DPR Soroti Dana CSR Amman Mineral
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.