Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Sukses Ida Bangun Bisnis Iwakula, Modal Rp 10 Juta Bisa Raup Omzet Rp 30 Juta Per Bulan

Kompas.com - 03/03/2023, 19:10 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Membangun bisnis yang fokus pada produk-produk kelautan dan perikanan mungkin belum banyak digeluti para pelaku usaha.

Hal ini lantaran, produk kelautan dan perikanan rata-rata membutuhkan peralatan pendingin atau cold storage yang mungkin akan jadi pertimbangan pelaku bisnis baru.

Salah satu pegiat UMKM produk kelautan dan perikanan bernama Ida Zubaedah sudah hampir 5 tahun belakangan menekuni bisnis makanan dengan bahan baku ikan.

Membangun jenama Iwakula sejak 2018, kini ia telah memasarkan produknya ke seluruh Indonesia sampai luar negeri.

"Awalnya saya seorang karyawan swasta di perusahaan genset. Sebagai marketing dan berdinamika sebagai ibu yang bekerja, kalau punya anak kecil susah, akhirnya memutuskan resign dan membuka usaha," ujar dia kepada Kompas.com, ketika ditemui di kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jumat (3/3/2023).

Baca juga: Kisah Sukses Pujianti Bisnis Slime Bermodal Rp 50.000, Sekarang Punya 5 Karyawan

Setelah keluar dari pekerjaan sebelumnya, ia lantas memikirkan ide usaha apa yang bisa digarap dengan potensi dari kampungnya di Indramayu, Jawa Barat.

Dihadapkan pada pilihan antara mangga dan hasil laut, ia lantas yakin memilih mengolah hasil laut bersama adiknya.

"Saya pikir lagi, mending laut, lebih luas dari daratan. Bahannya juga sampai tulang bisa jadi bahan olahan, jadi zero waste," imbuh dia.

Mula-mula, bisnis Iwakula tidak langsung berjualan produk siap makan seperti sekarang. Ida mengambil ikan dari Indramayu dan menggilingnya menjadi produk setengah jadi berupa daging murni ikan tengiri.

Produk ini dipasarkan di kawasan Depok, Jawa Barat untuk pelaku UMKM makanan lain yang membutuhkan bahan dasar daging ikan.

Ida memulai Iwakula dengan modal sebesar Rp 10 juta. Modal itu ia gunakan semuanya untuk membeli ikan di Indramayu.

Pada produksi pertama, ia membuat olahan daging murni ikan tengiri sebanyak 23 kilogram.

"Awalnya banyak yang bilang ini kok mahal. Padahal kalau mau jadi dagung murni itu kan rasionya memang sedikit karena kepada dan tulangnya semua dibuang," jelas dia.

Dari hasil bisnis pertamanya tersebut, ia lantas menabung sedikit demi sedikit untuk dapat membeli alat pengolahan sendiri.

Hal tersebut dilakukan untuk semakin mengembangkan bisnisnya ke makanan jadi yang siap dikonsumsi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com