Memasuki usia ke-50 tahun, Prodia bisa dibilang telah merealisasikan visinya sebagai laboratorium kesehatan terbaik dan terbesar. Dengan jumlah cabang dan kualitas hasil uji laboratorium yang dimiliki, Prodia telah menjadi pemimpin pasar di industrinya.
Namun, Prodia tidak berniat untuk berhenti mengembangkan bisnisnya. Seiring berjalannya waktu, terjadi pergeseran yang membuat perusahaan perlu terus beradaptasi.
Dewi menjelaskan, saat ini Prodia memiliki visi baru, yakni "TransformationTowards Next Generation Laboratories" atay bertransformasi menuju laboratorium generasi selanjutnya. Visi ini diusung dengan melihat kebutuhan masyarakat saat ini.
"Kita mau mengarah kepada layanan laboratorium masa depan yang mendukung pengobatan masa depan," katanya.
Baca juga: Layanan Tes Covid-19 Sumbang 16 Persen ke Pendapatan Prodia Selama 2021
Lebih lanjut Ia menyebutkan, selain hasil yang presisi, masyarakat saat ini membutuhkan layanan uji kesehatan yang terpersonalisasi. Kemudian, masyarakat juga butuh uji kesahatan yang bersifat prediktif dan preventif.
Oleh karenanya sejak melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), Prodia melakukan pengembangan layanan uji kesehatan sesuai kebutuhan-kebutuhan tersebut. Salah satu pengembangan utama yang dilakukan perusahaan ialah terkait layanan digital.
"Jadi 50 tahun ke depan yang kita harapkan Prodia bisa memberikan satu paradigma baru, karena saya yakin sekali bahwa pola pemeliharaan kesehatan dan pengobatan akan berubah," ucap Dewi.
Baca juga: Laba Bersih Prodia 2021 Meroket 131,3 Persen, Ini Pendongkraknya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.