Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI Proyeksi Inflasi Semester I 2023 di Atas 5 Persen, Ini Upaya Meredamnya

Kompas.com - 05/03/2023, 20:00 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) memperkirakan inflasi di Semester I 2023 masih di atas 5 persen. Kemudian di Semester II 2023 diperkirakan akan turun ke bawah 4 persen.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, untuk itu BI bersama pemerintah akan bekerja keras untuk menurunkan inflasi nasional, terutama inflasi pangan (volatile food).

"Nah di bawah itu memang inflasi kita tahun ini di Semester I masih di atas 5 persen makanya harus kita turunkan," ujar Perry saat membuka acara Kick Off GNPIP 2023 di Makassar, Minggu (5/3/2023).

Baca juga: BI Gelar Pasar Murah di Makassar untuk Kendalikan Inflasi Pangan

Dalam jangka pendek, guna memastikan terkendalinya inflasi menjelang periode Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN), BI berkomitmen untuk terus memberikan dukungan dalam menjaga terkendalinya inflasi volatile foods dan ekspektasi inflasi.

Hal ini diwujudkan melalui penguatan dukungan fasilitasi pasar murah, koordinasi penguatan dan perluasan kerjasama antardaerah, serta penguatan koordinasi dan komunikasi kebijakan pengendalian inflasi.

"Inflasi harus kita kendalikan karena betul-betul menyangkut hajat hidup rakyat dan kesejahteraan rakyat," kata Perry.

Baca juga: Diusulkan kembali Jadi Gubernur BI, Perry Warjiyo: Tugas Saya Kawal Perekonomian

Menghadapi tantangan pengendalian inflasi yang multidimensi, dibutuhkan kerja sama yang erat antara pemerintah dan BI dalam wadah TPIP dan TPID untuk menghasilkan inovasi dan sinergi kebijakan.

Hal ini diwujudkan melalui penguatan keberlanjutan 7 program unggulan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) yang dicanangkan pada Kick Off GNPIP 2023 hari ini, dengan tema Sinergi dan Inovasi untuk Ketahanan Pangan Nasional.

Baca juga: Impor dan Gelar Pasar Murah jadi Jurus Bapanas Kendalikan Inflasi Pangan Jelang Ramadhan


Tujuh program unggulan tersebut terdiri dari dukungan pelaksanaan kegiatan operasi pasar, pasar murah, atau SPHP, penguatan ketahanan pangan strategis.

Kemudian perluasan kerja sama antardaerah, dukungan untuk subsidi ongkos angkut, peningkatan pemanfaatan alsintan dan saprotan. 

Serta, penguatan infrastruktur teknologi, informasi, komunikasi (TIK) di antaranya neraca pangan daerah, serta penguatan koordinasi dan komunikasi untuk menjaga ekspektasi inflasi.

Program unggulan ini disusun mengacu pada peta jalan pengendalian inflasi 2022-2024 dan strategi pengendalian inflasi GNPIP 2023 yang mengedepankan upaya stabilitas harga yang bersifat struktural, forward looking, dan berbasis digital untuk mendukung percepatan pemulihan ekonomi nasional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com