JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Investasi Bahlil Lahadalia kembali bertemu dengan mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair di Jakarta, Senin (6/3/2023).
Hal ini diungkapkan oleh Juru Bicara Kementerian Investasi, Tina Talisa saat menjadi pembicara di Konferensi Pers Tokopedia di Tokopedia Tower, Senin.
Tina mengatakan, pertemuan tersebut merupakan pertemuan lanjutan setelah sebelumnya Bahlil bertemu dengan Blair di gelaran World Economic Forum (WEF) 2023 di Davos, Swiss pada minggu kedua Januari lalu.
Baca juga: Tekan Biaya Logistik Proyek Pabrik Pupuk di Papua Barat, Bahlil: Kita Kawal Pembangunannya
Adapun salah satu topik yang dibahas dalam pertemuan tersebut adalah rencana investasi di Ibu Kota Nusantara (IKN) Nusantara.
"Yang dibahas tentu berkaitan dengan investasi dan termasuk dengan rencana investasi di IKN, tapi pada prinsipnya ini adalah pertemuan kedua yang memang masih akan ditindaklanjuti dengan hal-hal yang lebih kompleks ke depan," ujar Tina.
Tina menjelaskan, pihaknya saat ini tengah merangkum apa saja yang bisa ditindaklanjuti secara lebih konkret.
Tony Blair akan bertindak sebagai fasilitator untuk membuka kemungkinan dan peluang investor dari Eropa dan Amerika untuk investasi di IKN Nusantara.
Baca juga: Menhub Ajak 90 Investor Asal Jepang Bangun Transportasi di IKN Nusantara
"Tony Blair ini kan memiliki kantor jadi Tony Blair Institute for Global Change pada prinsipnya Tony Blair ini akan bertindak sebagai fasilitator untuk membuka kemungkinan dan peluang kepada investor dari benua Eropa dan juga Amerika," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia bertemu dengan mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair di sela kegiatan World Economic Forum (WEF), Davos, Swiss, pada Rabu (18/1/2023).
Di sana, keduanya membahas terkait prospek dan tantangan investasi di Indonesia, khususnya di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Baca juga: Rumah Tapak Menteri di IKN Nusantara Ditargetkan Selesai Juni 2024
Bahlil mengatakan minat investasi asing dalam pembangunan IKN saat ini menunjukkan sinyal positif dari berbagai negara. Namun mengingat area IKN yang cukup luas, dibutuhkan kerja sama secara terus-menerus.
"Saya membuat formula promosi investasi dan hilirisasi investasi selama di pemerintahan ini memang di luar kelaziman supaya mudah dieksekusi. Dan lebih banyak kita selesaikan di 'warung kopi' daripada di Kantor Kementerian Investasi," katanya dalam siaran pers, Jumat (20/1/2023).
"Apalagi, investasi di IKN ini belum sebaik di sektor manufaktur karena karena Internal Rate of Return (IRR) pasti manufaktur lebih baik. Oleh karena itu, saya perlu kolaborasi dengan pihak lain seperti Pak Tony ini yang sudah berpengalaman," lanjut dia.
Baca juga: Kementerian PUPR: Pembangunan Jalan di IKN Nusantara Tidak Undang Investor
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.