Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi 5 Negara ASEAN Melambat pada 2023

Kompas.com - 07/03/2023, 05:10 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) prediksi pertumbuhan ekonomi lima negara ASEAN atau ASEAN 5 akan melambat pada tahun ini karena pertumbuhan ekonomi global juga sedang melambat.

Adapun negara ASEAN 5 meliputi Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, pertumbuhan ekonomi ASEAN 5 tahun ini diperkirakan sebesar 4,6 persen, lebih rendah dibandingkan tahun lalu yang sebesar 5,3 persen.

Kemudian, ekonomi ASEAN 5 akan melonjak ke level 5,6 persen pada 2024 didukung oleh indikator ekonomi makro yang stabil.

Baca juga: BI dan Bank of Korea Perpanjang BCSA, Transaksi Rupiah ke Won Tak Perlu Tukar Dulu ke Dollar AS

"Tahun ini agak turun karena pertumbuhan ekonomi global sedang melambat, tapi masih tinggi 4,6 persen. Ini perkiraan BI," ujarnya saat High Level Seminar: ASEAN Matters Epicentrum of Growth, Senin (6/3/2023).

Kendati demikian, tahun ini kawasan ASEAN 5 akan mendapati penurunan inflasi yang cukup signifikan dari 6,3 persen pada 2022 menjadi 3,3 persen. Lalu, penurunan inflasi melambat jadi 3,2 persen pada 2024.

Pasalnya, mulai tahun ini penyebab inflasi yang terjadi pada 2022 seperti lonjakan harga komoditas global, disrupsi rantai pasok global, dan pandemi Covid-19 sudah mulai mereda.

Baca juga: BI Proyeksi Inflasi Semester I 2023 di Atas 5 Persen, Ini Upaya Meredamnya

Selain itu, didukung juga oleh pertumbuhan ekonomi yang cepat dan pesat, stabilitas dapat dikendalikan baik stabilitas ekonomi makro maupun keuangan.

"Mengapa? Karena ASEAN sangat disiplin. Kami disiplin dalam kebijakan moneter bank sentral, tidak hanya memacu suku bunga membentuk nilai tukar, tetapi juga mendukung pertumbuhan ekonomi melalui akomodasi makroprudensial dan digitalisasi sistem pembayaran yang mendukung pertumbuhan dan inklusi ekonomi," jelasnya.

Tidak hanya dalam kebijakan bank sentral, kebijakan fiskal di seluruh kawasan ASEAN 5 juga berkoordinasi sangat erat untuk mendukung pemulihan ekonomi dengan tetap menjaga stabilitas.

"Mengapa ASEAN menjadi episentrum pertumbuhan? Karena kita secara sadar melakukan reformasi struktural. Kami terus mereformasi perdagangan dan investasi kami. Nah, negara kita melakukan fragmentasi, kebijakan pintu tertutup, tetapi ASEAN secara umum kita membuka perdagangan dan investasi kita," tuturnya.

Baca juga: BI Khawatirkan Harga Tiket Pesawat Mahal Dapat Timbulkan Inflasi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rincian Lengkap Harga Emas 19 April 2024 di Pegadaian

Rincian Lengkap Harga Emas 19 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Kembali Tertekan, Nilai Tukar Rupiah Dekati Rp 16.300 per Dollar AS

Kembali Tertekan, Nilai Tukar Rupiah Dekati Rp 16.300 per Dollar AS

Whats New
Gencar Ekspansi, BUAH Bangun Cold Storage di Samarinda dan Pekanbaru

Gencar Ekspansi, BUAH Bangun Cold Storage di Samarinda dan Pekanbaru

Whats New
Harga Jagung Anjlok: Rombak Kelembagaan Rantai Pasok Pertanian

Harga Jagung Anjlok: Rombak Kelembagaan Rantai Pasok Pertanian

Whats New
Bandara Internasional Soekarno-Hatta Peringkat 28 Bandara Terbaik di Dunia

Bandara Internasional Soekarno-Hatta Peringkat 28 Bandara Terbaik di Dunia

Whats New
IHSG Ambles 1,07 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.266 Per Dollar AS

IHSG Ambles 1,07 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.266 Per Dollar AS

Whats New
Buka Asia Business Council's 2024, Airlangga Tegaskan Komitmen Indonesia Percepat Pembangunan Ekonomi

Buka Asia Business Council's 2024, Airlangga Tegaskan Komitmen Indonesia Percepat Pembangunan Ekonomi

Whats New
Voucher Digital Pizza Hut Kini Tersedia di Ultra Voucher

Voucher Digital Pizza Hut Kini Tersedia di Ultra Voucher

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Earn Smart
Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Whats New
Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Whats New
Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com