Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

APNI Soroti Minimnya Smelter Nikel Kadar Rendah, Ini Sebabnya

Kompas.com - 07/03/2023, 09:07 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Asosiasi Penambang Nikel Indonesia (APNI) menyebutkan, pembangunan smelter untuk menyerap nikel kadar rendah masih terbatas.

Padahal nikel kadar rendah atau limonite merupakan bahan baku untuk membuat baterai kendaraan listrik.

Sekretaris Umum APNI Meidy Katrin Lengkey mengatakan, cadangan nikel di Indonesia terdiri dari 70 persen lemonite atau nikel kadar rendah dan 30 persen sisanya merupakan saprolite atau nikel kadar tinggi.

Baca juga: Nikel Indonesia Jadi Incaran Dunia, Asosiasi Penambang: Perlu Pembatasan Penjualan Kadar

Adapun total smelter atau pabrik pengolahan nikel di Indonesia didominasi oleh pabrik yang mengolah saprolite.

"Saat ini kebutuhan saprolitenya 70 persen dibanding limonite, ini yang jadi concern kami. Cadangan kami habis. Nikel tidak beranak ya," ujar dia dalam dalam dalam The APNI (Asosiasi Penambang Nikel Indonesia) 6th Birthday Ceremony, Senin (6/3/2023).

Ia menambahkan, saat ini tercatat ada 126 perusahaan pabrik pirometalurgy yang mengolah bijih nikel kadar tinggi.

Angka tersebut ini terdiri dari 41 perusahaan yang sudah beroperasi, 28 dalam tahapan konstruksi, serta 57 lainnya dalam tahap perencanaan.

Sementara, total kebutuhan bijih nikel saprolite seluruhnya mencapai 413,78 juta bijih. Sedangkan, jumlah pabrik lemonite baru mencapai 10 pabrik. Angka tersebut terdiri dari 4 pabrik dalam tahapan operasi, 5 pabrik dalam tahapan konstruksi, dan 1 lainnya dalam perencanaan.

Adapun, total kebutuhan bijih nikel lemonite dari 10 pabrik ini baru mencapai 50,56 juta bijih nikel.

Menurut Meidy, ketika kondisi ini terus berlanjut maka perlu ada eksplorasi yang harus terus dilakukan. Di sisi lain, langkah ini justru bakal menghabiskan jumlah cadangan nikel yang ada.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+