JAKARTA, KOMPAS.com - Emiten menara telekomunikasi, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk atau Mitratel, mencatatkan kinerja keuangan yang positif pada 2022. Ini terefleksikan dari laba bersih perusahaan yang tumbuh double digit.
Berdasarkan dokumen laporan keuangan perusahaan, emiten dengan kode saham MTEL itu mencetak laba bersih sebesar Rp 1,78 triliun. Realisasi ini melonjak 29,3 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Lonjakan laba bersih itu terjadi seiring dengan pendapatan yang tumbuh signifikan. Tercatat pada tahun lalu pendapatan Mitratel tumbuh 12,5 persen secara tahunan menjadi Rp 7,72 triliun.
Baca juga: Erick Thohir Laporkan Dugaan Kasus Korupsi Baru BUMN ke Kejagung
Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko mengatakan, pertumbuhan signifikan itu merefleksikan keberhasilan program pengembangan bisnis organik dan inorganik. Pada saat bersamaan, perusahaan juga terus fokus dalam melakukan efisiensi biaya operasional.
Hasilnya, Mitratel membukukan EBITDA sebesar Rp 6,14 triliun. Nilai itu juga melesat 18,5 persen dari tahun sebelumnya sebesar Rp 5,19 triliun.
"Merupakan hasil nyata dari eksekusi strategi dan rencana-rencana bisnis Mitratel," ujar dia, dalam keterangannya, Selasa (7/3/2023).
Lebih lanjut pria yang akrab disapa Teddy itu bilang, pendapatan perusahaan utamanya masih ditopang oleh bisnis penyewaan menara. Sepanjang tahun lalu, perusahaan berhasil meraup Rp 6,37 triliun dari bisnis penyewaan menara, tumbuh 17,4 persen secara tahunan.
Baca juga: Lewat Eka Tjipta Foundation, Sinar Mas Dukung Revitalisasi 10 SMK di Jateng
"Pendapatan sewa menara ini merupakan pertumbuhan yang berkelanjutan didorong oleh menara baru (built to suit) dan kolokasi, termasuk dari hasil akuisisi menara telekomunikasi Telkomsel di Juli 2022," tuturnya.
Pada 2022, Mitratel mencatatkan adanya penambahan 7.212 menara baru. Di sisi lain, jumlah penyewa atau tenant bertambah 9.412.
Adapun pada tahun ini, Teddy optimis, perseroan dapat melanjutkan kinerja positif tahun lalu. Optimisme ini didorong oleh strategi pertumbuhan organik perusahaan lewat peningkatan kolokasi (tenancy ratio), dan dilengkapi aksi inorganik.
"Kami meyakini kinerja perseroan di tahun 2023 ini akan terus bertumbuh dengan fokus pada monetisasi aset, efisiensi biaya, dan akan semakin memperkuat kepemimpinan Mitratel di industri menara," ucapnya.
Baca juga: Sri Mulyani Setujui Pemecatan Rafael Alun Trisambodo dari ASN
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.