JAKARTA, KOMPAS.com – PT Kimia Farma Tbk (KAEF) melakukan rebranding untuk layanan laboratorium dan klinik. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas dari pelayanan kesehatan menyeluruh secara nasional.
Direktur Utama Kimia Farma Laboratorium & Klinik, Ardhy Nugrahanto Wokas mengatakan, lewat rebranding ini pihaknya ingin menerapkan standarisasi layanan yang mencakup hasil dan kualitas yang diberikan.
“Target pertama kita adalah standarisasi dari hasil dan kualitas yang kita keluarkan. Kita ber-partner dengan organisasi kedokteran terkait dengan strandar deviasi yang menjadi kunci utama,” kata Ardhy, di Jakarta Selasa malam (7/3/2023).
Baca juga: Lowongan Kerja Kimia Farma Apotek, Simak Posisi dan Persyaratannya
“Kemudian, standarisasi peralatan di mana kita juga berinvestasi untuk menstandarisasi peralatan yang dimiliki. Selanjutnya, melalui rebranding ini kita memastikan para staf kami mampu memberi layanan dengan esensi swasta yang lebih baik,” tambahnya.
Ardhy mengungkapkan, lewat rebranding ini pihaknya juga berkomitmen dalam memberikan kontribusi kepada pemerintah, melalui pencapaian yang optimal. Baik dari segi pendapatan, hingga layanan primer untuk masyarakat di Indonesia.
“Komitmen kita, kita akan memberikan kontribudi double digit pada net profit, serta income. Kita juga berkomitmen memberikan layanan primer. Kalau dilihat, Kimia Farma ini memiliki bahan baku obat, pabrik obat, distribusi, lab, dan klinik yang mana semua layanan primer ada di kami," kata dia.
Baca juga: SRF China dan INA Benamkan Investasi Rp 1,8 Triliun ke Kimia Farma
Direktur Utama PT Kimia Farma Tbk, David Utama mengungkapkan, melalui rebranding ini ia berharap Kimia Farma bisa menjadi klinik dan laboratorium terbesar di Indonesia, yang memberikan jangkauan dan akses layanan kepada masyarakat dengan nilai dan kualitas yang baik.
“Harus jadi nomor satu dalam menjangkau dan memberikan akses layanan kepada masyarakat, dan memberikan kualitas terbaik, dengan harga yang juga memadai,” kata David.
Adapun saat ini Kimia Farma memiliki sekitar 400 klinik, 70-an laboratorium, dan 1.200 apotik. Melalui rebranding, Kimia Farma akan mengintegrasikan seluruh bisnis yang ada menjadi satu dan menyeluruh.
Baca juga: Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian, dari 0,5 Gram hingga 1 Kg
“Dengan rebranding ini, kita memberikan satu integrasi yang penuh dan menyeluruh. Pasti ada tambahan laboratorium dan klinik, site kita di apotik kan punya 1.200, jadi kalau mau nambah dari 400-an klinik di 1.200 apotik itu pasti tujuannya kesana, begitu juga dengan laboratorium, dari 70 akan menuju ke 400, dan kami akan nempel di site yang sudah ada,” kata dia.
Menurut David, kebutuhan layanan kesehatan itu masih belum menjangkau sepenuhnya. Di sisi lain, layanan kesehatan adalah hal yang sangat penting, sehingga ke depannya Kimia Farma berupaya untuk fokus dalam menjangkau ketersediaan layanan klinik dan laboratorium di seluruh Indonesia.
Baca juga: Erick Thohir: Pegawai BUMN Harus Mampu Tingkatkan Jiwa Kerelawanan
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.