Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspada, 5 Barang Ini Kerap jadi Pancingan Penipu Social Engineering

Kompas.com - 08/03/2023, 19:20 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mengungkapkan lima barang yang paling banyak ditawarkan dalam penipuan jual-beli online dengan modus social engineering (soceng).

Executive Vice President Center of Digital BCA Wani Sabu mengatakan, para penipu soceng paling banyak menjual handphone, baju, mobil, tas, dan motor.

Dia bilang, jenis barang yang digunakan sebagai umpan untuk penipuan social engineering ini tergantung pada barang apa yang sedang tren saat itu.

"Kalau sekarang jualan apa yang paling banyak penipuannya? Peringkat pertama adalah HP, mungkin iPhone lagi keluarin iPhone 14 ya. Kedua, baju fashion mungkin karena mau lebaran banyak yang mau beli baju jadi penipuan belanja-belanja baju juga. Mobil, kan mau mudik perlu mobil baru dong. Kemudian tas dan motor," ujarnya dalam acara Prima Talk di Brewerkz Senayan City, Jakarta, Rabu (8/3/2023).

Baca juga: Social Engineering Masih Marak, Ini Tips dari OJK agar Tak Terjerat Soceng

Sementara itu, kata Wani, tahun lalu tas bermerek menempati posisi pertama yang terbanyak dijual oleh penipu dengan modus soceng.

Pasalnya, selama pandemi Covid-19 banyak ibu-ibu yang tidak bisa belanja tas bermerek di luar negeri karena ada kebijakan pembatasan perjalanan.

"Padahal menurut ibu-ibu sosialita kita perlu ganti tas merk nih tapi kita gak bisa ke luar negeri. Makanya banyak yang tertipu dengan jualan tas merek," ucapnya.

Kemudian penipuan social engineering dengan modus arisan online menempati posisi kedua di tahun lalu. Modus penipuan soceng ini paling banyak dialami oleh ibu-ibu di Jawa Barat.

"Pas saya tanya kenapa bu bisa tertipu? Iya, abisan testimoninya bagus-bagus. Padahal (yang memberikan) testimoninya kan penjahatnya juga," jelasnya.

Dia menambahkan, padahal peserta yang ikut arisan online ini sebagian besar merupakan sindikat penipu agar calon korban dapat terpancing untuk ikut arisan online bodong.

"Padahal di dalam arisan online 100 orang paling yang benaran (calon korban) 3 orang, sisanya itu adalah sindikatnya," tukasnya.

Baca juga: Mengenal Kejahatan Social Engineering dan Modus-modusnya

Ibu-ibu Paling Banyak Jadi Korban Penipuan

Wani mengungkapkan, ibu-ibu usia 21-35 tahun menjadi golongan yang paling sering terkena modus penipuan online.

Mayoritas modus soceng yang paling banyak menjerat ibu-ibu ialah penawaran jual-beli online dengan harga yang murah.

"Siapa sih yang paling banyak kena tipu? Ternyata yang sering ketipu jual-beli online itu ibu-ibu, ibu-ibu usia 21-35 tahun," kata Wani.

Kemudian posisi yang kedua ialah golongan bapak-bapak usia 36-50 tahun. Golongan ini paling banyak terjebak dalam modus penipuan soceng BCA Prioritas.

"Kemudian ternyata yang penipuan upgrade BCA Prioritas dengan Rp 10 juta bisa dapat prioritas ternyata yang ketipu siapa? Bapak-bapak umur 36-50 tahun. Mungkin (usia segitu) lagi pengen jadi sultan," ucapnya.

Seperti diketahui, beberapa wkatu lalu sempat marak iklan tawaran untuk menjadi nasabah BCA Prioritas di media sosial.

Iklan penipuan tersebut menyebut nasabah bisa menjadi BCA Prioritas jika memiliki saldo mengendap Rp 10 juta pada tabungan/giro dan memiliki mobile banking BCA.

Untuk mengambil tawaran palsu itu, nasabah akan diarahkan ke sebuah situs yang mewajibkan mereka mengisi formulir dengan data pribadi nasabah. Data pribadi inilah yang digunakan pelaku untuk menguras saldo rekening nasabah BCA.

Baca juga: Mengenal Modus Social Engineering dan Cara Menghindarinya

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Tips Persiapkan Keuangan Sebelum Memasuki Masa Pensiun

Tips Persiapkan Keuangan Sebelum Memasuki Masa Pensiun

Earn Smart
Kilas Balik Kereta Cepat: Mendadak China dan Tudingan Rizal Ramli soal Bekingan Pejabat

Kilas Balik Kereta Cepat: Mendadak China dan Tudingan Rizal Ramli soal Bekingan Pejabat

Whats New
Usai Coba Kereta Cepat, Banyak Penumpang Lebih Pilih Argo Parahyangan

Usai Coba Kereta Cepat, Banyak Penumpang Lebih Pilih Argo Parahyangan

Whats New
Garuda Indonesia Targetkan Jumlah Penumpang Naik 60 Persen hingga Akhir 2023

Garuda Indonesia Targetkan Jumlah Penumpang Naik 60 Persen hingga Akhir 2023

Whats New
Intip Kekayaan Duo Pendiri Google, Larry Page dan Sergey Brin

Intip Kekayaan Duo Pendiri Google, Larry Page dan Sergey Brin

Whats New
Otorita IKN: Enggak Gampang Punya Punya Komitmen Perubahan Iklim, Nol Emisi Karbon 2030

Otorita IKN: Enggak Gampang Punya Punya Komitmen Perubahan Iklim, Nol Emisi Karbon 2030

Whats New
Bahaya Akses Data Pribadi pada Pinpri

Bahaya Akses Data Pribadi pada Pinpri

Whats New
Pemerintah: Pemilik Toko Kelontong Jangan Takut Berutang, buat Modal 'Naik Kelas'

Pemerintah: Pemilik Toko Kelontong Jangan Takut Berutang, buat Modal "Naik Kelas"

Whats New
Mendag Ancam Cabut Izin Usaha 'Social Commerce' yang Keukeuh Jualan

Mendag Ancam Cabut Izin Usaha "Social Commerce" yang Keukeuh Jualan

Whats New
Kementan Pastikan Program Food Estate Tunjukkan Hasil Positif

Kementan Pastikan Program Food Estate Tunjukkan Hasil Positif

Whats New
Temuan Ombudusman RI, Warga Pulau Rempang Pada Dasarnya Mendukung Penataan Kampung, tapi...

Temuan Ombudusman RI, Warga Pulau Rempang Pada Dasarnya Mendukung Penataan Kampung, tapi...

Whats New
Link PDF Formasi PPPK 2023 di Kementerian PUPR

Link PDF Formasi PPPK 2023 di Kementerian PUPR

Work Smart
Perkuat Ekosistem, Induk Perusahaan AirAsia Gandeng Garuda Indonesia

Perkuat Ekosistem, Induk Perusahaan AirAsia Gandeng Garuda Indonesia

Whats New
Turunkan Kemiskinan, RAPBN Perlindungan Sosial Dinaikkan Jadi Rp 493.494,1 Miliar

Turunkan Kemiskinan, RAPBN Perlindungan Sosial Dinaikkan Jadi Rp 493.494,1 Miliar

Whats New
Update Pembangunan Kompleks BUMN di IKN, Erick Thohir: Kita Dahulukan Kemenko

Update Pembangunan Kompleks BUMN di IKN, Erick Thohir: Kita Dahulukan Kemenko

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com