Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
CIRCULAR ECONOMY

Produsen AMDK Lokal Dorong Penjualan Galon Kemasan Bebas BPA

Kompas.com - 09/03/2023, 09:27 WIB
Yogarta Awawa Prabaning Arka,
Agung Dwi E

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Produsen air minum dalam kemasan (AMDK) di Indonesia memperkuat komitmennya dalam memproduksi kemasan air minum yang aman bagi kesehatan serta inovatif dan ramah lingkungan.

Terobosan teranyar adalah dengan menghadirkan kemasan yang dirancang mengikuti teknik desain mutakhir 3D parametrik.

Dengan menggunakan teknik tersebut, kemasan botol air mineral tidak hanya nyaman digenggam, tapi juga memiliki desain lebih estetik dan kekinian. Hal ini sekaligus merefleksikan kemurnian air minum di dalam kemasan.

Dalam menghadirkan kemasan tersebut, produsen AMDK juga tetap mengedepankan aspek keamanan. Pasalnya, kemasan ini menggunakan jenis plastik sekali pakai Polietilena Terefatalat. Kemasan plastik sekali pakai sudah menjadi favorit di dunia industri karena aman untuk kesehatan dan ramah lingkungan.

Selain itu, kemasan baru tersebut sudah bebas Bisfenol A atau kerap disingkat BPA. Sebagai informasi, BPA merupakan bahan penguat pada produksi polikarbonat. Jenis plastik ini biasa dijumpai pada produk galon guna ulang yang beredar di masyarakat.

Baca juga: Riwayat BPA, Kini ada Kewaspadaan Penggunaan Plastik

Pemakaian BPA pada jenis plastik produk konsumsi, termasuk AMDK, memang tidak dilarang asalkan penggunaannya sesuai ambang batas. Ini karena BPA dapat memicu risiko kesehatan serius, seperti kerusakan sistem hormon serta gangguan reproduksi dan pertumbuhan janin dan anak.

Bahkan dengan penggunaan sesuai ambang batas pun bukan berarti risiko tersebut hilang . Sebab, BPA bisa saja mencemari produk makanan atau minuman.

Untuk mencegah dampak tersebut, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sedang merancang aturan pelabelan sebagai bentuk edukasi publik akan risiko BPA.

Pertumbuhan penjualan galon bebas BPA

Sekretaris Jenderal Asosiasi Produsen Air Minum Kemasan Nasional (Asparminas) Eko Susilo menjelaskan, inovasi produsen lokal dalam melahirkan produk inovatif, aman bagi kesehatan, dan ramah lingkungan melatari tumbuhnya penjualan galon bebas BPA.

Berdasarkan data Asparminas pada 2023, penjualan galon bebas BPA di Indonesia telah meningkat 8 delapan persen dari tahun sebelumnya sebesar 6 persen.

Pada rentang waktu sama, pangsa pasar galon guna ulang berbahan plastik keras polikarbonat menyusut menjadi 92 persen dari sebelumnya sebesar 94 persen.

“Data tersebut menunjukkan bahwa masyarakat kian sadar untuk memilih produk AMDK yang aman untuk kesehatan," ujar Eko dalam siaran tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (2/3/2023).

Berdasarkan data yang didapat pihaknya, total penjualan galon bermerek di Indonesia pada 2022 mencapai Rp 9,7 triliun atau meningkat empat persen dari tahun sebelumnya.

Dari jumlah itu, penjualan galon berbasis kemasan bebas BPA adalah 8 delapan persen atau Rp 878 miliar. Jumlah ini meningkat 41 persen dibandingkan 2021.

"Pertumbuhan penjualan galon bebas BPA berhasil mencapai dua digit, dan ini menjadi kabar baik bagi produsen AMDK lokal," tuturnya.

Pelabelan galon BPA

Guna meningkatkan penjualan galon bebas BPA, Eko menjelaskan bahwa Asparminas berkomitmen mendukung regulasi BPOM terkait pelabelan risiko BPA pada galon AMDK. Eko menilai, rencana pelabelan BPA bakal mendorong pelaku usaha untuk lebih inovatif dalam menjalankan usaha air minum.

Kebijakan tersebut juga di sisi lain menguntungkan masyarakat karena mereka dapat mengonsumsi air kemasan yang lebih sehat.

“Pelabelan BPOM bersifat moderat. Nantinya, pelabelan ini berupa kewajiban menempelkan tulisan ‘Berpotensi Mengandung BPA’ pada kemasan polikarbonat,” kata Eko.

Baca juga: Mengenal BPA dalam Kemasan Plastik dan 5 Efek Buruknya untuk Kesehatan

Meski demikian, kata Eko, produsen AMDK tak perlu risau. Sebab, pelabelan tersebut bukan berarti larangan pada masyarakat untuk menghentikan penggunaan galon guna ulang, melainkan hanya imbauan.

Dengan pelabelan tersebut, keputusan memilih produk konsumsi akan dikembalikan kembali pada konsumen. Kini, sebatas membuat konsumen diimbau lebih cermat dan melek informasi sebelum mengonsumsi air minum kemasan galon.

“Saat ini, produsen pangan di dunia, termasuk AMDK, bisa terus berinovasi melahirkan aneka produk yang aman bagi kesehatan sekaligus ramah lingkungan,” tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Whats New
Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Whats New
Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Whats New
Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Whats New
Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Whats New
Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Whats New
KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

Whats New
Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Whats New
Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Whats New
Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Work Smart
Heboh soal Kualifikasi Lowker KAI Dianggap Sulit, Berapa Potensi Gajinya?

Heboh soal Kualifikasi Lowker KAI Dianggap Sulit, Berapa Potensi Gajinya?

Whats New
Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Work Smart
Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Whats New
Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Whats New
Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com