JAKARTA, KOMPAS.com – Literasi digital dinilai sangat penting untuk mendorong bisnis yang dijalani para perempuan di masa kini. Melalui digitalisasi, perempuan bisa mengembangkan lebih luas kesempatan dalam medapatkan keuntungan ekonomi dari bisnis atau usaha yang dijalani.
Dalam webinar Perempuan di Era Digital: Pemanfaatan Layanan Digital untuk Pertumbuhan Bisnis, Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste Satu Kahkonen mengatakan, pentingnya literasi dan keterampilan digital perempuan untuk terlibat di pasar tenaga kerja yang berbasis digital.
“Dengan merancang teknologi dan inovasi digital yang secara responsif bisa memenuhi kebutuhan perempuan dan anak. Selain itu, partisipasi perempuan dalam sains, teknologi, teknink, dan matematika dapat mmperkuat peran mereka dalam mengembangakn teknologi digital, penelitian, dan investasi untuk masa depan,” kata Kahkonen, secara virtual, Rabu (8/3/2023).
Baca juga: Cerita Stephanie Buka Bisnis Fesyen Morningsol dan Berdayakan Perempuan
Kahkonen menyebutkan bahwa melalui digitalisasi, perempuan akan semakin setara dan adil, baik di rumah maupun di lingkungan masyarakat. Sehingga perempuan bisa memiliki waktu dan kesempatan bisa mendapatkan keuntungan secara ekonomi dari teknologi dan inovasi digital.
Sementara Direktur Regional Asia Tenggara, Women’s World Banking Christina Maynes mengatakan, akses digital merupakan langkah pertama yang sangat penting bagi perempuan dalam membangun keuangan digital.
Hal itu juga berguna untuk meningkatakan kepercayaan diri perempuan dalam membuat pilihan tentang masa depan keuangan mereka.
“Akses digital membantu meningkatkan kepercayaan diri perempuan dalam membuat pilihan tentang masa depan keuangan mereka dengan informasi yang tepat sehingga perempuan bisa memberi kontribusi secara ekonomi melalui bisnis mereka,” ungkap dia.
Adapun Staf Khusus Menteri Keuangan Masyita Crystallin mengungkapkan, ada beberapa hal yang sangat penting dalam memberdayakan ekonomi perempuan, serta mendorong keberhasilan UMKM di Indonesia, yang mana sebagian besar merupakan usaha milik perempuan.
“Hal pertama adalah perpektif gender dalam digitalisasi usaha untuk menyasar pemilik UMKM. Kedua, melakukan digitalisasi usaha untuk mendukung pemulihan ekonomi inklusif pasca Covid-19, dan terakhiar mendorong penyaluran kredit usaha mikro agar mereka bisa masuk ke dalam sistem keuangan formal, sehingga bisa mendapatkan akses keuangan,” ungkap Maysita.
Maysita mengungkapkan, bedasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM, UMKM milik perempuan berkontribusi 61 persen terhadap PDB Indonesia. Perempuan Indonesia juga akses peluang ekonomi yang sangat besar melalui wirausaha.
“Mayoritas UMKM di Indonesia dimiliki perempuan. Data BPS tahun 2021, terdapat 64 juta UMKM di Indoneisia, diman 64,5 persen-nya dimiliki perempuan, dan semakin kecil level UMKM-nya proporsi kepemilikan perempuan makin tinggi,” lanjut Maysita.
Maysita menekankan, keterampilan teknis dan sumber daya untuk memelihara aset digital masih menjadi tantangan bagi banyak pemilik usaha. Terlebih, wirausaha perempuan yang relatif masih minim digitalisasi dibandingkan laki-laki.
“Usaha milik perempuan juga memiliki kesulitan dalam berjualan secara online. Karena, membutuhkan platform yang tepat, dan ini membutuhkan human capital yang memadai. Perlu juga menyiapkan proses pembayaran yang aman melalui produk digital financing yang juga memerluakan human capital yang memadai,” tambah dia.
Baca juga: Perempuan Paling Banyak Terjerat Pinjol
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.